Ratusan Mahasiswa FE Unri Demo Rektorat

Pekanbaru | Selasa, 03 Desember 2013 - 10:25 WIB

PEKANBARU (RP) - Ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau (FE Unri) melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung rektorat, Senin (2/11) pukul 11.30 WIB.

Aksi demontrasi ini dilakukan karena mereka merasa Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diterapkan terlalu tinggi dan sama rata untuk semua mahasiswa.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Aksi yang berlangsung damai tersebut juga diwarnai dengan teaterikal tentang sulitnya menuntut ilmu bagi mahasiswa miskin. ‘’Pak saya mau kuliah. Saya orang miskin, beri saya keadilan pak,’’ lirih salah satu pemeran.

‘’Hahahaha, tidak ada itu, tidak ada. Kalau minta tolong sama polisi. Kuliah itu untuk orang kaya, bukan untuk orang miskin,’’ jawab seorang mahasiswa yang memerankan pihak rektorat.

Sementara itu dalam tuntutannya, para mahasiswa menuntut agar UKT golongan satu dan dua FE Unri direvisi. Dengan memperjelas mekanisme peletakan golongan UKT.

‘’Kami juga menuntut rektorat untuk membuat kebijakan kepada mahasiswa yang tergolong tidak mampu, misalnya golongan empat dan lima. Kemudian meminta untuk merombak dan melakukan pendataan ulang pembagian golongan UKT,’’ ujar Koordinator Aksi, Yusuf Raihan.

Usai berorasi sekitar 30 menit, para mahasiswa langsung ditemui oleh Wakil Rektor II Yanuar. Para mahasiswa langsung meminta Yanuar untuk menjawab tuntutan mereka di tengah-tengah ratusan mahasiswa.

‘’Untuk merivisi UKT untuk golongan I dan II kami setuju, kami akan merevisinya,’’ tutur Yanuar menggunakan pengeras suara.

Namun apa yang disampaikan Yanuar, belum menjawab semua tuntutan mahasiswa. ‘’Tuntutan kami ada empat, kami belum puas. Hingga pihak rektorat menjawab semua tuntutan kami,’’ jawab Yusuf.

Namun, karena waktu Salat Zuhur masuk, mahasiswa menunda aksinya hingga setengah jam kemudian, mereka kembali melakukan orasi untuk menyampaikan tuntutannya.

Dihubungi terpisah, Yanuar menuturkan, pihaknya akan kembali merevisi penggolongan UKT.

‘’Kami tidak bisa menjawab secepatnya, karena kami tentunya melakukan pembahasan dulu. Kemudian membentuk tim untuk mengecek langsung keadaan ekonomi mahasiswa. Karena untuk memutuskan hal ini tentunya kami harus dapat data yang valid mengenai kondisi mahasiswa. Mulai dari mengecek rumahnya di kampung halaman serta penghasilan orang tuanya,’’ tutur Yanuar.

Yanuar juga menjelaskan, rektorat akan bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk melekukan pengecekan tersebut.

‘’Sehingga data riil mengenai kondisi ekonomi mahasiswa bisa diketahui, sehingga kami bisa memutuskan untuk penetapan golongan dalam UKT,’’ tambahnya.(*4)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook