Bukan Asap, Kondisi Suhu Udara Sebabkan Kekaburan Udara

Pekanbaru | Kamis, 03 Oktober 2019 - 13:08 WIB

Bukan Asap, Kondisi Suhu Udara Sebabkan Kekaburan Udara
BMKG Pekanbaru (foto/riaupos.co)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Meski kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau terpantau sudah jauh berkurang dari sebelumnya, hanya ada dua titik panas (hotspot) yang berada di Bengkalis dan Kuansing. Namun masih ada potensi penurunan jarak pandang karena adanya kekaburan udara akibat haze dan kabut.

"Kalau pantauan kami, paparan asap tidak sampai kesini. Karena arah angin cenderung mengarah ke Selatan-barat daya, artinya tidak terlalu mengarah kesini. Disamping itu, Jambi hingga Sumsel juga kemarin ada hujan juga," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Pekanbaru, Marjuki kepada Riau Pos, Kamis (3/10).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Permasalahan kekaburan udara yang ada disebabkan adanya partikel basah dari uap air yang mengalami pengembunan. Hal ini sehubungan dengan kondisi suhu udara yang dingin pada dini hari hingga sebelum matahari terbit.

"Setelah matahari terbit mulai terangkat kembali ke udara sehingga visibilitas naik," ucapnya.

Apalagi sinar matahari beberapa waktu ini tidak terlihat karena tertutup awan hingga kabut. Meski begitu, ia mengatakan keadaan cerah tertutup awan ini tidak berlangsung lama.

"Di awan itu ada namanya lapisan bawah, rendah, menengah dan atas. Kebetulan di Pekanbaru ini paparan awan menengahnya banyak disamping awan rendahnya sehingga cahaya matahari kurang maksimum menyinari. Terhalang oleh awan," sambungnya.

Karena kondisi ini menyebabkan jarak pandang terbatas yang dikategorikan menjadi beberapa jenis, yakni fog, mist dan haze tergantung unsur pembentuk kabut dan ketebalannya. Untuk pagi ini saja jarak pandang Pekanbaru hanya tiga kilo meter. Dengan ada beberapa tipe

"Fog itu kalau ada kabut tebal yang membuat jarak pandang kurang dari satu km. Masing-masing ada kategorinya tersendiri," terangnya.

Prakiraan dari BMKG sendiri kondisi cuaca cerah berawan hingga malam hari dengan adanya potensi hujan disebagian wilayah Riau. Kendati begitu untuk Siak, Bengkalis, Rohil dan Kuansing harus tetap mewaspadai adanya hujan dengan intensitas Lebat.

"Yang dapat disertai petir dan angin kencang pada sore hingga malam hari," tambahnya.

Mengenai bau asap menyengat saat adanya kabut tersebut. Ia mengatakan bukan disebabkan karena asap sisa karhutla, namun lebih karena adanya haze.

"Haze bisa (bau, red) karena kebanyakan partikel padat diudara itu macam-macam. Tidak hanya asap saja, ada debu, polutan kendaraan hingga pabrik tercampur semua. Seperti halnya di Jakarta itu udaranya tidak bersih, kelihatan biru langitnya jarang sekali," tutupnya. (*1)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook