PEKANBARU (RP) Penarikan buku mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan (Penjaskes) dari tangan murid SD dinilai Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru bukan merupakan solusi yang tepat.
Karena mengingat ada 140 halaman dari buku Penjaskes tersebut isinya sama sekali tidak bermasalah.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Prof Dr Zulfadil kepada Riau Pos, Selasa (2/10) saat ditemui di Kantor Wali Kota Pekanbaru usai menghadiri kegiatan Hari Anak Nasional.
Menurutnya isi buku yang dianggap bermasalah itu hanya ada empat halaman.
Artinya, agar buku yang sudah diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu tidak di tarik, maka solusinya pihak sekolah bisa melakukan penyegelan terhadap empat halaman buku tersebut.
Menarik buku itu dari murid saya pikir itu bukan solusi. Karena ada 140 halaman dari isi buku itu tidak ada bermasalah. Yang bermasalah itu hanya empat halaman saja. Makanya kita tidak sepakat jika buku Penjaskes itu ditarik dari tangan siswa. Agar tidak menimbulkan masalah, maka kita bisa melakukan penyegelan terhadap empat halaman dari isi buku yang ada itu, katanya.
Zulfadil juga mengatakan, berdasarkan keterangan yang disampaikan sebagian guru olahraga, di dalam buku tersebut juga tidak ada gambar yang mengarah ke hal porno.
Justru guru menilai isi yang tertuang dalam buku masih dalam hal yang wajar.(lim)