Laporan LISMAR SUMIRAT, Pekanbaru
Kondisi Pasar Dupa, Kecamatan Marpoyan Damai sangat kotor dan semrawut. Hal tersebut telah lama dikeluhkan para pedagang namun bagai angin lalu yang tak kunjung mendapat jawaban.
Memasuki lokasi Pasar Dupa Kecamatan Marpoyan Damai yang berjarak sekitar 50 meter dari Jalan Sudirman, kesan Kotor dan semrawut sangat terasa.
Kebersihan dan kerapian di pasar tradisional ini sangat jauh dari harapan para pedagang. Jalan antara lapak juga kotor dan berserakan sampah.
Selain itu, kondisi saluran drainase di Pasar Dupa juga sangat kotor dan tersumbat, sehingga tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Akibatnya jika hujan lebat turun, pasar tradisonal ini selalu mengalami kebanjiran. Padahal Pasar Dupa dibelah oleh aliran anak sungai.
Kondisi jalan tanah diantara beberapa tempat berjualan sembako sudah cekung dan tergenang air hujan. ‘’Lucu juga, padahal disitu anak sungai, tapi hanya berjarak sepuluh meter, malah ada air yang tergenang,’’ keluh Indra, salah satu Pedagang pasar Dupa.
Sementara itu, kondisi saluran drinase di belakang lapak berjualan daging juga tersumbat. ‘’Kalau hujan, disini bisa banjir setinggi mata kaki orang dewasa,’’ tutur Safrizal.
Hal ini membuat beberapa pembeli enggan berkunjung ke lapaknya, karena digenangi air jika turun hujan. ‘’Akibatnya omset jualan menjadi berkurang karena pembeli engan mampir,’’ keluh Safrizal.
Menurut beberapa pedagang kondisi ini telah lama terjadi, namun mereka tidak bisa menyampaikan keluh kesah karena pengelola sangat jarang berada di Pasar.
‘’Padahal setoran tidak pernah telat kami bayarkan, kemudian beberapa waktu lalu setoran ingin dinaikkan pengelola. Namun kondisi pasar tetap kotor dan semrawut,’’ keluh Edi.
Jembatan kayu yang melintasi anak sungai sudah melungkung. Padahal diatas jembatan ini juga disediakan beberepa lapak untuk berjualan. sangat dihawatirkan jika sewaktu-waktu rubuh dan memakan korban.
Para pedagang menilai pengelola tidak serius untuk memperhatikan dan menanggapi keluhan pedagang, sehingga aspirasi pedagang selalu terabaikan.(*4)