Laporan HENDRAWAN, Pekanbaru redaksi@riaupos.co
Perkembangan yang menggembirakan datang dari bayi kembar siam anak pasangan Arman dan Martini.
Bayi yang diberi nama Bastian oleh kedua orang tuanya ini sudah bisa bernafas tampa menggunakan alat bantu nafas C-Pap yang harus dipakainya sejak terlahir ke dunia, sekitar hampir dua pekan lalu itu.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Dokter Kembar Siam RSUD Arifin Achmad, Dr Tubagus SpBA, Kamis (2/8).
‘’Hari ini (kemarin, red) C-Pap sudah dilepas dari bayi dan akan diobservasi selama 24 jam ke depan,’’ ungkap Dr Tubagus kepada wartawan.
Kondisi pernafasan stabil bayi ini memungkinkan bayi kembar siam lahir dengan tubuh dempet, menjalani CT Scan atau MSCT. Kedua metode scan ini sangat penting karena dibutuhkan untuk mengetahui kondisi nyata tubuh bayi.
CT Scan atau computerized axial tomografi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Salah satu tujuannya adalah untuk menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning atau pemeriksaan tanpa radio isotop. Dengan demikian CT Scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam tubuh bayi.
Sementara MSCT atau Multislice CT-Scan pemeriksaan pencitraan ‘non invasif’ yang dapat menampilkan irisan (tomografi) dari anatomi tubuh manusia termasuk organ jantung dan organ di sekitarnya. (h)