KOTA (RIAUPOS.CO) - Hingga kini progres pembangunan pasar induk yang berlokasi di Jalan Teropong belum diketahui oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru. Padahal, targer pembangunan pasar induk ini hingga Oktober 2018 mendatang.
Bahkan DPP Kota Pekanbaru akan kembali memanggil pihak kontraktor pasar induk. Jadwal pemanggilan kali ini adalah untuk melakukan evaluasi terhadap progres pembangunan pasar induk yang berada di Jalan Soekarno-Hatta ujung. Sebab sejauh ini progres pembangunannya masih jauh dari target yang diharapkan.
Bahkan berapa persen pembangunan pasar induk yang saat ini sedang berjalan, DPP Pekanbaru belum bisa memastikanya. Namun sebelumnya disampaikannya, progresnya telah mencapai 27 persen. Pihaknya akan meminta progres pembangunan ini pada pertemuan yang akan dilakukan pada pekan depan tersebut.
“Kami belum tahu berapa persen progresnya, inilah yang akan kita pertanyakan saat evaluasi nanti. Pekan depan akan kami panggil dan kita lakukan evaluasi,” kata Kepala DPP Kota Pekanbaru Ingot Hutasuhut kemarin.
Pertemuan antara pihak kontraktor pembangunan pasar induk dengan Pemko Pekanbaru akan digelar di Kantor Disperindag Kota Pekanbaru. Meski belum menetapkan jadwal pastinya, namun pihaknya memperkirakan pemanggilan tersebut akan dilakukan pekan depan.
Meski pembangunan ini diserahkan ke pihak ketiga dan tidak menggunakan dana dari APBD, namun pihaknya tetap meminta kepada pihak kontraktor agar bisa menyelesaikan pembangunan pasar induk tersebut bisa tuntas sesuai dengan target yang ditetapkan.
“Itukan yang mengerjakan pihak ketiga. Pemko tidak mengeluarkan dana. Meski demikian, kita tetap mendorong supaya pengerjaanya sesuai dengan tahapan perencanaanya. Target kami Oktober nanti harus tuntas,” ujarnya.
Seperti diketahui, pembangunan pasar induk yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta sebelumnya ditargetkan rampung akhir 2017 dan dapat ditempati pada 2018. Pembangunan pasar induk yang dimenangkan oleh PT Agung Rafa Bonai tertuang dalam surat perjanjian yang ditandatangani kedua belah pihak Oktober 2016 lalu. Pasar itu akan berdiri di lahan seluas 3,2 hektare dengan nilai investasi mencapai Rp94 miliar. (tya/rir)