Sambil Menangis, Kaum Ibu Pedagang Pasar Jongkok Demo Wali Kota

Pekanbaru | Senin, 03 Juni 2013 - 15:52 WIB

Sambil Menangis, Kaum Ibu Pedagang Pasar Jongkok Demo Wali Kota
MENANGIS: Seorang ibu pedagang Pasar Jongkok Panam Pekanbaru sambil terisak menangis melancarkan aksi orasinya kepada aparat Satpol PP Pekanbaru yang berada di dalam halaman Kantor Wali Kota Pekanbaru, Senin pagi (3/6/2013). Ibu ini mengaku dihajar aparat Satpol PP saat duduk di atas sepeda motornya di Pasar Jongkok saat terjadi bentrokan massal Satpol PP-PKL Pasar Jongkok Ahad malam tadi (2/6/2013).(foto aznil fajri/riau pos)

Riau Pos Online-Sekitar 200-an orang pedagang Pasar Jongkok Panam Pekanbaru melancarkan aksi demonstrasi ke Kantor Wali Kota Pekanbaru Senin pagi tadi (3/6) sekitar pukul 09.30 WIB.

Aksi itu dipicu penggusuran tempat berdagang PKL di Pasar Jongkok Panam dan ditangkapnya lima PKL dan kini ditahan di sel Polda Riau. Para pedagang yang demo didominasi kaum ibu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Seorang ibu sambil menangis terisak melalui corong pengeras suara menyampaikan orasinya mengatakan betapa kejamnya Satpol PP Pekanbaru. Karena saat ibu ini duduk di atas sepeda motornya di Pasar Jongkok panam Ahad malam (2/6) dia dipukuli petugas Satpol PP Pekanbaru tanpa tanya-tanya langsung saja menghajar kaum ibu.

"Di mana letak hati nurasi kalian, apakah kami mau jadi pelacur? Kami berjualan hanya untuk

mencari makan, bukan untuk kaya. Pedagang di Jalan H Agus Salim Pekanbaru yang jelas

melanggar Perda, kenapa tak kalian tertibkan. Kalian takut kan?" teriak demonstrans yang

ditujukan ke aparat Satpol PP Pekanbaru. Pedagang yang demo ini membawa poster antara lain bertuliskan: Turunkan Firdaus, Berikan hak Kami untuk Berdagang, Anak Istri Kami Mau Makan.

Pembina PKL Pasar Jongkok Panam Pekanbaru Irwanto dari Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Pekanbaru menegaskan penggusuran itu tak menuntaskan persoalaan. Seharusnya Wali Kota menertibkan dengan cara menata rapi PKL Pasar Jongkok tapi bukan dengan mengusir begini. Apalagi dipindahkan ke lokasi baru yang ditolak PKL karena tempatnya becek, tak strategis.

Di lokasi sekarang ini sudah baik, tak ada melanggar Perda. Lokasi parkir sudah ditata di

dalam areal Pasar Jongkok, di mana salahnya lagi. Kalau masalah income atau PAD untuk

daerah, PKL bersedia membayar retribusi yang ditentukan Pemko Pekanbaru. Tapi kenapa ini

tak ditagih Pemko. Selama ini PKL aman-aman saja berjualan, retribusi dibayarkan ke

kecamatan. Kini retribusi dikutip sendiri untuk kepentingan pemuda tempatan.

"Kami setuju Pemko Pekanbaru mengambilalih pungutan retribusi PKL Pasar Jongkok sekarang. Tapi mayoritas PKL tak setuju pindah ke lokasi baru yang tak strategis dan becek," ujar Irwanto.

Mendapat aksi seperti ini petugas Satpol PP Pekanbaru adem-adem saja di dalam halaman Kantor Wali Kota Pekanbaru di Jalan Sudirman. Aparat Satpol PP tak mau melayani dan terpancing emosi. Usai demo di Kantor Wali Kota, massa melanjutkann aksi ke Gedung DPRD Pekanbaru.(azf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook