PEKANBARU(RIAUPOS.CO)--Rapat evaluasi PSBB yang digelar DPRD Kota Pekanbaru, Sabtu (2/5) siang diwarnai aksi demonstrasi oleh belasan orang yang tak diundang di depan pintu masuk ruang rapat paripurna. Mereka dinilai buat ricuh dengan tidak memperhatikan physical distancing, dan akhirnya diminta untuk menahan diri.
''Kami lapar,... Kami lapar,... Kami lapar,.. buka pintu'', begitu kata kelompok ini sambil menggedor-gendor pintu masuk ruang rapat. Mereka ingin masuk mengikuti jalannya hearing yang digelar itu. Sebelumnya, Rombongan demo ini baru turun dari lantai dua gedung yang sebelumnya menyaksikan jalannya rapat lewat balkon.
Aksi mereka sontak membuat suasana di DPRD Kota Pekanbaru ricuh, dan aggota dewan yang berada didalam ruangan pun dibuat kaget, akibat pintu di gedor-gedor tadi hingga konsentrasi rapat terganggu.
Akhirnya keamanan DPRD mengambil sikap pengamanan dengan menghadang upaya masuk tamu yang tak diundang seraya memblokade pintu masuk. Agar tidak ada satupun tamu tak undang bisa masuk karena memang rapat menerapkan protokol kesehatan. Adu mulut pun terjadi antara keamanan DPRD dengan kelompok aksi ini, mereka menyuarakan soal lambannya pendistribusian bantuan dari Pemko, dan juga data yang tidak jelas.
"Kami bawa sembako, rencana kami mau kasih ke pihak Pemko sama ketua DPRD. Apalagi saat ini mau lanjut PSBB tahap II," kata Doni salah seorang dari kelompok aksi yang terdiri dari kaum ibu-ibu ini.
Didalam ruang rapat itu, Pemko Pekanbaru diwakili oleh Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi, yang juga mewakili tim gugus tugas Covid-19, dengan didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ingot Ahmad Hutasuhut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Amin, Kepala BPBD Kota Pekanbaru sekaligus sebagai Kalaksa Covid-19 Zarman Chandra, rapat dipimpin ketua DPRD Kota Pekanbaru Hamdani, didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Nofrizal, beserta sejumlah anggota dewan lainnya.
Menanggapi aksi ini, Ketua DPRD Kota Pekanbaru Hamdani terlihat tidak setuju aksi dari kelompok ini. Karena saat ini juga DPRD sedang berjuang untuk membela dan memperjuangkan hak masyarakat ditengah pandemi Covid-19 dalam situasi PSBB.
"Saya tidak setuju dengan aksi ini, jujur tidak setuju. Kita sedang berjuang kok," kata Hamdani.
Hingga akhirnya pun, aksi tidak lagi dilanjutkan karena selain keamanan DPRD yang mengawasi, juga dibantu oleh pihak kepolisian. Dan oleh pihak kepolisian otak dari aksi demo itu diinterogasi mencari siapa dalang aksi ini.
Laporan Agustiar (Pekanbaru)
Editor: Deslina