Makohe Tumpah Makanan Tradisional Terpopuler 2023

Pekanbaru | Jumat, 03 Februari 2023 - 12:01 WIB

Makohe Tumpah Makanan Tradisional Terpopuler 2023
Wakil Gubernur Riau H Edy Natar Nasution didampingi Kepala Dinas Pariwisata Riau Roni Rakhmat saat membuka Anugerah Pariwisata Riau 2023 yang melibatkan 12 kabupaten dan kota, Selasa (31/1/2023). (HUMAS PEMKAB KEPULAUAN MERANTI UNTUK RIAU POS)

BAGIKAN



BACA JUGA


PEKANBARU(RIAUPOS.CO) - Makohe tumpah makanan khas Kepulauan Meranti dianugerahi Pemprov Riau sebagai makanan tradisional terpopuler 2023. Penghargaan diberikan bertepatan dengan Anugerah Pariwisata Riau 2023 yang melibatkan 12 kabupaten/kota, Selasa (31/1).

Hanya saja, penghargaan tersebut tidak diterima secara langsung oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, melainkan diwakili oleh jajaran Dinas Pariwisata Riau. 


Situasi tersebut diakui oleh Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ratna Juwita Sari kepada Riau Pos, Kamis (2/2). 

''Iya, kita terima penghargaan tersebut. Pak Bupati H Muhammad Adil berhalangan hadir karena sedang umrah, makanya penghargaan diterima oleh Plt Kadis Parpora mewakili pak bupati,'' ungkapnya.

Sebanyak delapan kategori dilombakan dalam perhelatan promosi ini. Terdiri dari kategori Makanan Tradisional Terpopuler, Minuman Tradisional Terpopuler, Promosi Pariwisata Digital Terpopuler, dan Cendera Mata Terpopuler.

Selanjutnya, ada pula kategori Atraksi Budaya Terpopuler, Festival Pariwisata Terpopuler, Lokawisata atau Destinasi Baru Terpopuler, dan Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota Terpopuler.

Diketahui, makohe sejenis lobster lumpur atau lobster bakau yang sering ditemui di daerah pesisir. Biasanya makohe disajirkan dengan beberapa pilihan. Di antaranya masak lada hitam atau saus padang dan saus tiram.

Makohe atau rama-rama merupakan hewan yang hidup di dua alam biasanya tinggal di pantai dan di antara pohon-pohon bakau.

Mereka membuat tempat tinggalnya di dalam lubang yang dalam. Makohe sendiri pada dasarnya tidak bisa dibudidaya, oleh karena itu untuk mendapatkannya dicari langsung ke habitatnya di sekitar pesisir bakau.(gem)
Laporan WIRA SAPUTRA, Selatpanjang

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook