Listrik Padam 6 Jam PLN: Ada Perbaikan Travo

Pekanbaru | Senin, 03 Februari 2014 - 08:31 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemadaman listrik cukup lama dirasakan pelanggan PLN Rayon Simpangtiga dan Panam. Pemadaman terjadi mulai pukul 8.30 WIB sampai 15.00 WIB, Ahad (2/2).

Beberapa warga yang ditemui Riau Pos mengaku sangat kesal dengan pemadaman listrik hampir tujuh jam, kemarin. Apalagi, tanpa pemberitahuan dahulu dari PLN.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Keterlaluan PLN ini, pagi sudah melakukan padam, siang barulah hidup kembali. Sudah sekitar enam jam listrik PLN dipadamkan. Kami sangat kecewa dengan pelayanan PLN yang melakukan pemadaman sangat lama tersebut,” ungkap Junaidi (31), warga Kecamatan Bukitraya, Ahad (2/2).

Pemadaman listrik tersebut terjadi hampir merata di wilayah PLN Rayon Simpangtiga. Diharapkan Juanaidi tidak terulang kembali.

Pemadaman listrik berjam-jam yang dilakukan PLN sangat mengganggu kegiatan masyarakat. “PLN jangan asal padamkan listrik, dipikirlah jangan sampai berjam-jam. Banyak warga yang menggantungkan kegiatannya dari listrik, termasuk pengusaha dan pedagang,” tutur Junaidi lagi.

Kekesalan beberapa warga lainya akibat pemadaman listrik PLN tersebut, hingga membandingkan dengan pelayanan dengan pembayaran tagihan rekening listrik. Masyarakat terlambat bayar tagihan bisa diancam sampai dengan pemutusan meteran listrik PLN.

“Kalau terlambat bayar, ditagih dan bahkan pernah diingatkan ancaman pemutusan sambungan listrik. Tetapi pemadaman hingga ber jam-jam seperti kok masih terjadi juga dan kami tidak mengetahuinya,” kata Yayan warga Bukit Raya lainya.

Sementara itu, pemadaman listrik menurut PLN Pekanbaru terpaksa dilakukan karena adanya perbaikan pada gardu induk PLN.

Manajer PLN Pekanbaru Agustian yang dikonfirmasi Riau Pos, Ahad (2/2) menyebutkan jadwal pemadaman listrik PLN yang terjadi pada Ahad tersebut sudah diberitahukan pihak PLN melalui media cetak.

“Tentang pemadaman listrik sudah pernah diumumkan pada media. Pemadaman listrik karena adanya perawatan pada gardu induknya, kami usahakan listrik kembali hidup sekitar pukul 15.00 WIB,” ujar Agustian.

Manajer PLN Rayon Panam Joy Mart Sihaloho ditemui terpisah menambahkan pemeliharaan dilakukan pada travo di kawasan Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Tampan.  “Pemeliharaan travo tersebut penting, dalam setahun bisa sampai dua kali pemeliharaan.

Hal ini dilakukan agar travo tetap dalam performa yang bagus, karena jika tidak dipelihara dan travo tersebut rusak maka akibatnya akan fatal. Yakni satu area bisa mengalami padam aliran listrik,” jelas Joy.

PLN Sebut Kesalahan

Sementara itu, Humas PLN Area Pekanbaru, Muhammad Amson mengakui pihaknya melakukan kesalahan manajemen beban PLN Area Pekanbaru pada pemberitahuan media yang terbit, Ahad (2/1). Dalam pemberitahuan itu tertulis beban puncak pada pukul 07.00-13.00 WIB, tapi seharusnya beban puncak adalah pukul 07.00-17.00 WIB.

‘’Kami memohon maaf atas adanya kesalahan penulisan pada kolom waktu manajemen beban. Ke depannya kami  akan  berusaha  untuk  lebih  teliti  dan  tidak  mengulangi  kesalahan  yang  sama di kemudian hari,’’ jelas Muhammad Amson.

Sedangkan Deputy Manager Bidang Komunikasi dan Hukum PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Sarno mengatakan bahwa pemadaman memang disengaja oleh PLN. Sebelum pemadaman, pihak PLN sudah menginformasikan kepada masyarakat melalui media massa.

‘’Ada pekerjaan terencana dari PLN yaitu pemeliharaan rutin tahunan trafo daya nomor tiga dengan daya 30 MVA di Gardu Induk Garuda Sakti sehingga yang harus dipadamkan sebanyak lima penulang di Jalan Tuanku Tambusai sampai ke Panam.

Ini telah diumumkan beberapa hari yang lalu melalui media cetak dan RRI. Memang jadwal padam mulai pukul 8.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB,’’ kata Sarno.

Ditanya apakah beban sebesar 30 MW itu tidak bisa dipindahkan agar listrik di rumah masyarakat tetap menyala, menurut Sarno, karena ada lima penyulang yang padam maka jika dimanuver maka berat beban tidak akan kuat.

 ‘’Di sisi pasokan daya cukup, tapi ini masalahnya untuk pendistribusian. Sistem distribusi yang ada di PLN tidak seperti yang ada di Jawa. Kami baru mengarah ke sana, itulah makanya kami membangun beberapa Gardu Induk dan transmisi, tapi sampai sekarang terkendala di pembebasan lahan,’’ kata Sarno.(rul/ilo/s)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook