KOTA (RIAUPOS.CO) - Keluarga almarhum Beni Zurianto (39) meminta aparat Polsek Tampan agar mengklarifikasi terkait korban amuk massa salah sasaran yang mengakibatkan Beni Zurianto meninggal dunia beberapa waktu lalu. Ini setelah tertangkapnya dua orang pelaku jambret yang sebenarnya.
Hal tersebut disampaikan Nikmatul Akbar, paman korban kepada Riau Pos, Rabu (2/1). Setelah terungkapnya diduga dua orang dalang jambret yang mengakibatkan keponakannya meninggal dunia, ia meminta aparat kepolisian terus melanjutkan kasus.
"Ada dua hal yang kami minta, kami akan mendatangi Mapolsek Tampan agar mengklarifikasi ulang kasus ini," kata Nikmatul Akbar.
Hal tersebut disampaikannya untuk mengembalikan nama baik keluarganya. Pasalnya belakang ini, pihak keluarganya istri dan anak almarhum sudah tidak nyaman. ‘‘Inikan untuk mengembalikan nama baik keluarga, setelah sekian lama dituduh pelaku jambret," katanya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta kepada aparat Polsek Tampan supaya melanjutkan kasus tersebut. "Kami minta ini terus diusut secara pidana. Jika diteriakkan jambret usut, karena ini kan mengakibatkan nyawa orang lain hilang," katanya.
Ia menegaskan, pihaknya tidak ingin damai begitu saja, akan tetapi agar tidak lagi kasus tersebut berulang-ulang menimpa orang lain. "Bukan berarti nyawa dibayar nyawa, ini kami lakukan agar ke depannya tidak terulang lagi. Kasihankan, kecuali dia bersalah," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, sejauh ini baik teman-teman almarhum, begitu juga tetangganya telah menandatangani peryataan menandakan jika almarhum adalah yang sangat baik. "Ada tanda tangan dari teman-temannya dan tetangga dia. Nanti akan kami berikan kepada aparat kepolisian," bebernya.(man)