PEKANBARU (RP) - Puluhan mahasiswa dari Universitas Islam Riau (UIR) Kamis (1/11) pagi kemarin turun ke jalan raya. Para kaum intelektual ini melakukan aksi sterilisasi pohon-pohon dari spanduk dan baliho.
Aksi tersebut juga dalam rangka menyambut Hari Tata Ruang (Haritaru) 2012 yang jatuh pada 8 November.
Sepanjang Jalan Khaharudin Nasution dan sepanjang Jalan Jenderal Sudirman adalah target sterilisasi spanduk dan baliho para mahasiswa yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam hal ini Dispenda dan Dinas Tata Ruang dan Bangungan (Distarubang).
Mereka menysisir di sepanjang jalan itu dan menurunkan paksa baliho serta spanduk yang dinilai merusak estetika.
‘’Baliho, spanduk dan pamflet yang menyalahi estetika kita turunkan paksa bersama dengan Dispenda. Kita berharap aksi ini menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah sehingga tata ruang serta lingkungan tetap terjaga dan indah,’’ ungkap Ketua Koordinasi Lapangan (Korlap) Juanda kepada Riau Pos.
Aksi kepedulian tata ruang dan lingkungan tersebut diprakarsai oleh mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota UIR. Sterilisasi spanduk dimulai pada sekitar pukul 09.00 WIB.
Tak hanya menurunkan paksa spanduk dan baliho, para mahasiswa itu pun sempat orasi sebentar di bundaran Sudirman untuk mengajak pentingnya menjaga dan memperhatikan tata ruang dan lingkungan di Kota Pekanbaru.
Hasilnya, ratusan baliho serta spanduk hari itu berhasil diturunkan dan diangkut dengan menggunakan mobil bak yang telah disediakan oleh Dispenda Kota Pekanbaru.
Dua jalur poros ini pun terbebas dari spanduk dan baliho yang biasanya memenuhi kedua jalur jalan tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Pendataan Dispenda Kota Pekanbaru, Fabillah Sandy sangat mendukung aksi mahasiswa tersebut dengan niat tulus ingin menjaga tata ruang dan lingkungan Kota Pekanbaru. Fabillah mengaku sebenarnya secara rutin kegiatan penertiban spanduk dan baliho terus dilakukan untuk menjaga keindahan Kota Bertuah ini.
‘’Petugas secara rutin turun di lapangan, spanduk dan baliho yang merusak estetika langsung di cabut,’’ ungkapnya.
Limbah spanduk dan baliho hasil penertiban dispenda dan mahasiswa masih ditumpuk di pekarangan kantor Dispenda. Belum dipastikan kapan limbah itu akan dimusnakan.(ilo)