KOTA (RIAUPOS.CO) - Gempa bumi yang disusuli tsunami telah melanda Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9) sore.
Hal tersebut membuat wilayah Kota Palu dan Donggala porak-poranda dan mengakibatkan sejumlah warga menjadi korbannya.
Sejumlah masyarakat di berbagai daerah pun berempati atas kejadian tersebut dari penggalangan dana secara materi maupun sembako telah berhasil dikumpulkan untuk para korban di Donggala dan Kota Palu.
Salah satunya adalah sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam paguyuban KSE Unri Cabang Pekanbaru.
Menurut koordinator penggalangan dana tersebut, Anita Rahmi Putri, aksi sosial yang bertemakan Positif Fighter ini dilakukannya semata-mata adalah bentuk rasa kepedulian mahasiswa Unri terhadap korban gempa Palu.
Mereka melakukan aksi penggalangan dana dititik keramaian kota, seperti di Jalan Diponegoro yang bertepatan pula car free day.
Aksi penggalangan dana yang dilakukan mahasiswa paguyuban KSE Unri ini sedikit berbeda dengan penggalangan dana bencana alam yang lain, karena mereka menjual air mineral dan jajanan lainnya dengan harga yang dilebihkan.
“Kami tidak meminta sumbangan pakai kardus saja, melainkan menjual air mineral dan jajanan, kami berharap ada feedback-nya untuk para pembeli. Selain mereka mendapatkan barang yang dibeli mereka juga secara tidak langsung ikut mendonasikan uangnya” kata Nita, Ahad (30/9) lalu.
Ia juga menjelaskan dana yang terkumpul nantinya akan disalurkan kepada penerima KSE Cabang Sulawesi (Untad) untuk langsung turun ke lokasi bencana tersebut.
“Kami berharap bisa membantu keluarga kita yang ada di Sulawesi Tengah, walaupun bantuannya tidak banyak setidaknya kita sudah berusaha meringankan beban keluarga kita yang terkena bencana,” ujarnya.(ilo)