Dan dikabarkan pula Pemko Pekanbaru kini sudah mewajibkan di setiap sekolah dan beberapa dinas, didirikan bank sampah.
Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Roni Amriel SH MH pun mendukung program bank sampah ini, karena dengan adanya bank sampah ini, tidak hanya bernilai ekonomis, namun untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, serta meminimalisir tumpukan sampah yang ada.
"Bank sampah ini kan tujuannya baik. Sekarang sudah banyak didirikan di kota ini. Jadi ke depannya, jangan hanya di sekolah atau dinas tertentu saja, tapi semua," kata Roni.
Untuk itu, politisi Golkar ini agar program ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, minta Wali Kota membuat edaran, bahwa bank sampah wajib ada di semua kalangan.
Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah, akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah.
Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.
"Selain untuk membantu menangani pengolahan sampah, juga untuk menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih," ujarnya.
Lebih dari itu, katanya, bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis.
"Apalagi dengan masalah sampah, yang selalu menjadi trending topik di tengah masyarakat, kehadiran bank sampah ini menjadi solusinya," paparnya lagi.
Berdasarkan informasi, saat ini bank sampah sudah ada di 251 sekolah yang ada di Pekanbaru. Selain di sekolah, di Kota Pekanbaru juga sudah ada 46 unit bank sampah online yang beroperasi untuk wilayah Pekanbaru.
"Maka itu, kami sangat mendukung untuk program bank sampah ini terealisasi,’’ katanya.(gus)