Mahasiswa Unri Demo Kantor PLN

Pekanbaru | Rabu, 02 Oktober 2013 - 11:16 WIB

Mahasiswa Unri Demo Kantor PLN
Mahasiswi Universitas Riau melakukan orasi saat unjuk rasa di depan Kantor PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Jalan Setiabudi, Pekanbaru. Mereka menuntut penghentian pemadaman listrik bergilir oleh PLN, Selasa (1/10/2013). Foto: TEGUH PRIHATNA/RIAU POS

PEKANBARU (RP) - Kemarin, seratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Riau (Unri) melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor PLN WRKR Jalan Setia Budi Pekanbaru.

Para mahasiswa ini memasuki halaman kantor PLN WRKR pukul 10.00 WIB. Mereka mengibarkan spanduk yang menuntut ketegasan PLN menyelesaikan pemadaman di Riau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Rahmat Nuryadi Putra selaku Korlap melakukan orasi yang kemudian diikuti beberapa mahasiswa lainnya. Dalam aksi kemarin, sempat terjadi keributan kecil dengan petugas keamanan.

Turut hadir di hadapan mahasiswa Humas PLN WRKR, Syairul. Namun mahasiswa tetap meminta kehadiran General Manager PLN WRKR, Doddy Benjamin Pangaribuan.

Namun sesaat kemudian mahasiswa diam sesaat, karena Syairul mengatakan GM PLN WRKR sedang mengantarkan rombongan ke lokasi pembangunan PLTU 2x100 Tenayanraya.

Namun mahasiswa sabar menunggu untuk bisa bertemu Doddy. Mereka ingin menagih langsung janji Doddy soal bebas pemadaman 1 Oktober. Namun Doddy mengatakan dia tidak pernah mengatakan tanggal 1 Oktober atau awal bulan Oktober.

‘’Saya tidak pernah menyebut awal Oktober, tapi saya hanya menyebut Oktober saja. Saya tidak bisa menyebutkan tanggalnya. Memang kami sudah berusaha sekuat tenaga sejak kedatangan rekan-rekan mahasiswa 2 September lalu,’’ kata Doddy.

Beberapa upaya yang sedang dilakukan oleh PLN, lanjutnya, adalah mempercepat perbaikan PLTU Ombilin yang rusak. Memaksimalkan pekerjaan pembangunan pembangkit PLTMG Balai Pungut Duri.

‘’PLTMG 2x16 Balaipungut sudah operasi. Sekarang dari lima mesin pembangkit yang masih di Sungai Mandau, empat di antaranya sudah berhasil diantarkan ke lokasi pembangunan. Tinggal satu yang masih di Sungai Mandau,’’ kata Doddy.

Disebutkan Doddy, satu per satu PLTMG Balaipungut akan beroperasi. Satu pembangkit akan mulai beroperasi pada Oktober dan akan berlanjut sehingga Desember mendatang semua PLTMG Balaipungut akan terpasang.

Sementara untuk PLTU 2x100 Teluksirih juga akan segera beroperasi dan perlu diatur ulang. ‘’Terakhir uji coba 12 September lalu. Tapi akan kembali masuk sistem beberapa hari lagi,’’ kata Doddy.

Selain itu, Doddy mengatakan pihak PLN sudah membujuk semua pelanggan industri atau pelanggan besar untuk menghidupkan pembangkit sendiri saat beban puncak.

‘’Kami juga membujuk dan sedikit memaksa semua pelanggan besar untuk mematikan listrik dari PLN dan menggunakan pembangkit mereka sendiri saat beban puncak,’’ kata Doddy.

Soal antisipasi PLN menangani pertumbuhan penduduk dan banyaknya permintaan listrik karena banyak perumahan yang berdiri, Doddy juga mengatakan sudah dilakukan.

‘’Tapi di Riau jauh di atas pertumbuhan nasional. Nasional per tahun hanya 9,2 persen. Sementara pertumbuhan Riau sampai 14 persen. Kami harus pandai-pandai mengatur, karena PLN juga tidak mau disebut sebagai penghambat pertumbuhan ekonomi,’’ ucapnya.

Ia juga mengatakan, sejak empat bulan lalu PLN sudah membatasi pemasangan, hanya daya 900 dan 1300 Watt saja. Soal permintaan mundur dirinya, Doddy mengatakan, PLN punya mekanisme sendiri dari kantor pusat apakah seorang pejabat masih layak atau tidak pada posisinya.

‘’Kalau memang diputuskan tidak layak, maka saya siap ditugaskan kemanapun,’’ kata Doddy.

Disebutkan Doddy, kondisi pemadaman bergilir tidak akan terjadi jika PLTU Ombilin tidak gangguan saat musim kemarau, tidak ada gangguan transportasi PLTMG Balapungut di Sungai Mandau. ‘’Yang jelas kondisi ini tidak terjadi jika PLTU Teluksirih tidak terlambat beroperasi,’’ kata Doddy. (egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook