Laporan LISMAR SUMIRAT, Pekanbaru lismarsumirat@riaupos.co
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau, Drs H Ondi Sukmara mengungkapkan dampak pemadaman listrik terhadap hotel anggota PHRI jelas merugikan.
Hampir semua sektor usaha menderita kerugian akibat pemadaman listrik secara bergiliran apalagi dimusim panas bagi yang memerlukan AC/kipas angin sangat menderita.
Sementara industri besar dan jasa lainnya, seperti hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, gedung perkantoran juga mengalami kerugian berupa operasional genset.
Hal ini dialami oleh Hotel Hotel besar dan kecil yang berlokasi di jalan protokol, hotel berbintang dan melati mengeluhkan, akibat pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN beberapa bulan ini mengakibatkan kenaikan biaya solar genset lebih dari 200 persen dari pemakaian normal sebelum pemadaman listrik bergilir ini.
Belum lagi, tambah GM Hotel Furaya ini, dampaknya terhadap kerusakan peralatan elektronik seperti kompresor AC, sound system, kulkas kitchen, kulkas minibar.
Belum lagi terganggunya acara yang sedang berlangsung di hotel pada saat peralihan antara listrik PLN dengan genset hotel, sehingga presentasi mereka terhenti beberapa saat.
‘’Beberapa waktu yang lalu pihak PLN mengadakan pertemuan dengan PHRI, yang hadir pada saat itu beberapa hotel besar yang menggunakan listrik di atas 200 KVA di Pekanbaru. PLN berjanji akan memasang meteran di Genset masing-masing hotel yang bertujuan agar PLN mengetahui berapa banyak pemakaian solar pada saat pemadaman berlangsung dan di kompensasikan terhadap pembayaran listrik per bulannya. Tetapi sampai saat ini tidak satu pun pihak PLN yang datang ke hotel kami untuk melakukan pemasangan meteran. Sehubungan dengan hal ini, kami mempertanyakan pertanggung jawaban dari PLN akibat kerugian material dan non material yang terjadi pada kami,’’ katanya.
Ondi menyakini, rapat pada hari itu sangat penting dan dihadiri oleh Wakil Manager PLN Riau Daratan, Reza dan Manager PLN Pekanbaru, Agus.
Menyangkut komitmen PLN terhadap Industri jasa pariwisata, pertokoan dan mal. Jadi hendaknya PLN menjalankan secara serius dan tuntas tanpa keluhan-keluhan lagi.(eca)
