Laporan ADRIAN EKO, Pekanbaru
Pedagang kaki lima (PKL) kembali ramai berjualan di pasar jongkok Jalan HR Soebrantas. Ancaman penertiban Satpol PP Pekanbaru pada Oktober Soebrantas akan bersih, seolah tak dihiraukan pedagang.
Pantauan Riau Pos, Senin (1/10) malam di lokasi tersebut, pedagang semakin menjamur.
Satpol PP yang menyatakan akan menempatkan anggotanya setiap hari untuk memantau pedagang, sejak beberapa malam ini tidak terlihat.
Plt Kakansatpol PP Pekanbaru Iwan Simatupang yang sebelumnya berkomitmen akan membersihkan PKL Soebrantas pada Oktober ini, saat dihubungi melalui selulernya mengelak ketika ditanya soal komitmen ataupun janji penertiban pasar jongkok yang kerap menyebabkan kemacetan tersebut.
Ia menyatakan kalau persoalan tersebut sudah ada tim yang dibentuk dan Satpol PP hanya tinggal menunggu instruksi untuk melakukan penertiban.
‘’Persoalan PJ Soebrantas itu bukan hanya pedagang saja. Tapi ada pelanggaran lain seperti pemasangan kanopi dan keamanan. Sudah ada tim yang dibentuk dan kami menunggu instruksi saja,’’ jawabnya.
Sebelumnya, Iwan pernah menyebutkan pihaknya akan ‘’menyapu bersih’’ PKL yang kembali berjualan di pasar jongkok pada awal Oktober.
Ia juga mengatakan setidaknya 60 personel Satpol PP diturunkan setiap hari di lokasi PJ.
‘’Kita masih lakukan tindakan persuasif, karena di sana (PJ, red) sudah semakin banyak pedagang baru. Mulai pukul 16.00 - 21.30 WIB anggota stand by di lokasi. Mereka terus meminta pedagang untuk pindah. Memang belum ada yang diangkat daganggannya, tapi awal Oktober semuanya sudah bersih,’’ terang Iwan kepada Riau Pos, Selasa (25/9) di Kantor Wali Kota Pekanbaru.
Sedangkan Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT menegaskan agar pedagang mau ikuti aturan agar tidak memaksa Pemko mengambil tindakan tegas. Meski begitu, hingga saat ini tidak sedikitpun pedagang mematuhi instruksi tersebut dan tetap berdagang.
‘’Sudah tegas dikatakan bahkan kebijakan sudah disosialisasikan. Di lokasi tersebut bukan untuk berdagang. Jadi harusnya mereka patuhi hal tersebut. Kita mintalah kepada saudara-saudara kita agar patuh dengan aturan yang berlaku. Jangan sampai memaksa kami melakukan tindakan tegas. Jika tetap tidak mau, nanti saya kirim truk untuk mengangkat dagangan mereka dikatakan wali kota tega dan tidak pro rakyat. Sudah ada lokasi baru kenapa mereka tetap tidak pindah,’’ tegas Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT kepada Riau Pos, Senin (1/10) di Kantor Wali Kota Pekanbaru.
Dijelaskan Wako, tidak ada alasan lagi untuk pedagang melakukan kegiatannya di lokasi yang sudah dikosongkan beberapa waktu lalu.
Hal ini bisa dilakukan karena Pemko sudah menyiapkan beberapa lokasi alternatif untuk mereka berdagang lebih nyaman dan tertib.
Di antaranya di halaman belakang Giant MTC Tampan yang sudah ramai pengunjung yang memang dikhususkan untuk pedagang eks PJ HR Soebrantas.
Namun jika enggan pindah ke lokasi tersebut masih terdapat pasar malam Arifin Achmad yang berada di Pujasera jalan Arifin Achmad Pekanbaru yang menurut Walikota masih cukup menampung pedagang lagi.
Selain itu, Wako juga menyatakan akan membongkar tenda dan pagar yang dibangun oleh pemilik toko. Menurutnya pembangunan tersebut seperti memberi tempat berdagang kepada pedagang lainnya.
Pembongkaran tersebut juga dilakukan karena lokasi lapangan di depan ruko tersebut tidak bisa dikotak-kotakan seperti kondisi saat ini.
‘’Tolonglah kepada pedagang, langkah tersebut bukan berarti kita benci dengan mereka, justru karena kita sayang kepada pedagang. Langkah dengan mempersiapkan tempat baru buktinya, tapi mereka tetap membandel dan bertahan disana. Tolong jangan sampai kita tegas agar mereka bisa mengerti nantinya,’’ tegasnya lagi.(yls)