Distan Diminta Bentuk Tim Kesehatan Qurban

Pekanbaru | Selasa, 02 Oktober 2012 - 09:14 WIB

PEKANBARU (RP) - Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha pada, Jumat (26/10)  mendatang panitia diminta untuk lebih selektif memilih hewan kurban yang sesuai dengan syariah dan aturannya serta kesehatannya.

Dinas Pertanian juga harus membentuk tim kesehatan hewan. Dengan demikian, bisa dilakukan pengecekan kesehatan hewan qurban, layak atau tidak.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal ini disampaikan Wali Kota Pekanbaru, H Firdaus ST MT kepada Riau Pos,  Senin (1/10) di Kantor Walikota Pekanbaru.

‘’Panitia tentu yang memiliki wewenang penuh membeli hewan kurban sesuai dengan kepercayaan yang diberikan. Jadi mereka yang bertanggungjawab  dan harus lebih selektif dalam memilih hewan. Jangan asal murah dan sesuai budget, tapi kualitas kesehatan hewan juga harus menjadi pedoman. Intinya panitia diminta ekstra hati-hati,’’imbuhnya

Menurutnya, saat ini kewaspadaan tetap harus dikedepankan untuk menghindari masalah yang akan terjadi. Hewan kurban harus benar-benar dicek fisik hewan kurban maupun kesehatan dan kualitasnya.

Untuk hal tersebut diperlukan banyak waktu, makanya diminta panitia tidak membeli hewan kurban pada jelang hari H yang sempit. Mulai saat ini sudah bisa dilakukan pengecekan hewan kurban yang akan dikurbankan akan datang.

Saat ditanyakan berapa jumlah hewan kurban yang akan disiapkan Pemko Pekanbaru, Wali Kota tidak bisa menjawab karena mengaku belum mendapatkan laporanya.

Dari pantauan Riau Pos di lapangan, saat ini memang sudah banyak disiapkan hewan kurban seperti Kambing dan Sapi,  di Pekanbaru.

Dengan kondisi kandang yang sederhana mereka memberi makan hewan tersebut. Per ekornya harga hewan kurban bervariasi yaitu Rp8-Rp12 Juta per sapi atau Rp900.000  - Rp1,2 Juta untuk kambing. Diperkirakan harga tersebut juga akan mengalami peningkatan.

‘’Lebih baik mahal sedikit yang terpenting aman. Lakukan survei ke lapangan dan lebih teliti dalam membeli hewan kurban. Tanyakan kelengkapan izinnya termasuk kondisi kesehatan hewan. Ini harus dilakukan agar masyarakat juga aman mengkosumsi daging tersebut,’’pesannya. (eko)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook