PEKANBARU (RP) - Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Pekanbaru melakukan tes urine terhadap semua nakhoda kapal air yang berada di Pelabuhan Sungai Duku.
Tes urine ini menggunakan alat Alcoscan AL600 (alat pendeteksi penggunaan alkohol dan Miras) yang dioperasikan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Kota Pekanbaru bersama dengan tim dari Dinas Kesehatan.
‘’Kegiatan tes urine ini kami lakukan Jumat (2/8) pagi, fokusnya adalah untuk tes penggunaan alkohol khusus untuk nakhoda dan ABK kapal yang beroperasi di Pelabuhan Sungai Duku, teknisnya bisa dilihat langsung seperti apa,’’ kata Kepala Dishubkominfo Pekanbaru Dedi Gusriadi kepada Riau Pos saat melakukan peninjauan kesiapan posko di Pelabuhan Sungai Duku didampingi langsung oleh Kepala Pelabuhan Sungai Duku Martunis, Kamis (1/8).
Untuk penanggungjawab kegiatan pemeriksaan tes urine ini adalah KKP Pekanbaru, dan kegiatan serupa juga bakal dilakukan di terminal BRPS yang penanggungjawabnya dikatakan Kadishub adalah BNN bersama dengan Jasa Raharja.
‘’Ini bertujuan untuk memeriksa kesiapan pengemudi dan juga nakhoda kapal saat membawa penumpang, jika dia mabuk atau menggunakan obat terlarang akan sangat berbahaya, maka itu perlu dilakukan tes urine untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,’’ tegas Dedi.
Dijelaskannya lagi, semua dilakukan untuk keselamatan penumpang. ‘’Jika terbukti untuk kedapatan menggunakan atau mengkomsumsi alkohol, maka kita siapkan cadangannya, dan yang positif diistirahatkan,’’ kata Dedi Gusriadi.
Mulai Dioperasi
Dikatakan Dedi Gusriadi, mulai 1 Agustus ini posko monitoring arus mudik yang berada di tiga titik. Posko utama di sekretariat Kantor Dishubkominfo, Posko Terminal BRPS, dan Posko di Pelabuhan Sungai Duku.
‘’Hari ini mulai efektif kerja anggota piket, masing-masing instansi mengiriman dua anggotanya, mulai dari Dinas Kesehatan, Adminitrasi Pelabuhan, Dishubkominfo, Pol Air, TNI AD, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Basarnas, dan Polri, semua ada di posko ini sampai H+7 Idul Fitri,’’ kata Dedi.
Disebutkannta, posko Idul Fitri ini adalah untuk menghindari bagaimana masyarakat tidak terlantar, dan juga membuat masyarakat itu aman, nyaman dan terhindar dari aksi calo tiket untuk mengawasi.
‘’Jadi inilah fungsi posko dibuat. Sebagai operator, baik supir, nakhoda supaya tidak ugal-ugalan demi keselamatan perjalan mudik,’’ katanya.
Disebutkannya juga, untuk peningkatan jumlah penumpang di pelabuhan dan di terminal BRPS disebutkan masih normal, begitu juga dengan tiket, juga dinilai masih aman dan masih tersedia banyak tempat untuk mudik.
‘’Karena kita sudah informasikan, masyarakat tidak perlu booking tiket, karena sudah ada jaminan, tidak ada yang terlantar masyarakat untuk mudik, baik di jalur udara dijamin Angkasa Pura II, laut, maupun darat,’’ tegas Dedi.(gus)