Workshop Seni dan Teknologi untuk Komunitas Difabel

Pekanbaru | Jumat, 02 Agustus 2013 - 08:36 WIB

PEKANBARU (RP) - Rumah Budaya Siku Keluang bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Seni Riau dan Himpunan Wanita Disabelitas Indonesia Cabang Pekanbaru mengadakan workshop sekaligus sharing bagi komunitas difabel yang ada di Pekanbaru.

Workshop yang dilaksanakan pada Rabu (31/7) malam di aula Dewan Kesenian Riau itu menampilkan pembicara dari Jakarta, Khairani Barokka.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Khairani Barokka seperti yang disebut Adhari Donora selaku Direktur Rumah Budaya Siku Keluang adalah seorang seniman difabel.

Khairani atau biasa dipanggil Oka juga merupakan seorang penulis dan gemar mengumandangkan puisi serta sering tampil di berbagai iven seni, khususnya di komunitas difabel. Baik di dalam maupun luar negeri.

‘’Disamping itu, malam ini beliau akan berbagi pengalaman kepada kita di Riau, ini terkait dengan seni, teknologi, aktivisme difabel,’’ jelas Adhari yang biasa dipanggil Ade tersebut.

Dalam kesempatan itu, Oka yang menyelesiakan S1 dan S2-nya di Amerika itu mengakui dirinya mengalami difabel yang tidak dapat dilihat secara fisik, akan tetapi dalam keadaan tertentu terutama dalam kondisi lelah, sebahagian tubuhnya akan mati rasa bagian kanan.

Oka dengan tegas mengatakan, difabelitas bukan penghalang untuk melakukan kreativitas dalam bidang apapun terutama seni.

‘’Kesenian cara yang paling jitu untuk memerangi ketidak adilan dengan cara yang paling tepat,’’ tegas Oka yang baru saja pulang dari Singapura dan Malaysia.

Ditambahkannya, memang di Indonesia sangat minim fasilitas yang mampu mendukung keberadaan komunitas difabel. Hal itu menurutnya bertolak belakang dengan kondisi di luar negeri yang banyak sekali fasilitas yang tersedia, bahkan dalam bidang pendanaannya.

‘’Kehadiran saya bermaksud, setidaknya bisa menjadi jembatan koneksi ke komunitas difabel lainnya yang ada di luar negeri,’’ ucap Oka.

Rita Romawuli Simanjuntak, selaku pengurus Himpunan Wanita Disabelitas Indonesia Cabang Pekanbaru yang juga hadir sebagai peserta menyatakan harapannya tatkala ditemui Riau Pos usai diskusi yaitu bagaimana ke depannya kelak adanya interaksi dalam bentuk informasi dan komunikasi antara kelompok disabel dan non disabel terutama dalam bidang seni untuk sama-sama berkreatifitas. (*6/mar)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook