Marak Makanan Berbahan Kimia

Pekanbaru | Kamis, 02 Agustus 2012 - 09:55 WIB

Laporan ADRIAN EKO, Pekanbaru adrianeko@riaupos.co

Selama Ramadan, banyak jajanan atau yang biasa yang disebut takjil dijual, baik pedagang umumnya maupun pedagang musiman.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Melihat aneka bentuk jajanan dengan warna yang menggugah selera membuat usaha ini mucul seperti jamur.

Namun begitu, masyarakat Pekanbaru harus waspada. Pasalnya beberapa jajanan mengandung zat kimia berbahaya.

Bahkan cendol dan delima banyak yang dijual di Pasar Pekanbaru positif mengandung Rodamin atau pewarna tekstil.

Tidak hanya itu, beberapa jajanan juga diindikasikan mengandung borak seperti jajanan cincau dan mie. Hanya saja untuk memastikan hal tersebut harus dilakukan uji yang memakan waktu.

‘’Laporan yang menyatakan banyak jajanan Ramadan yang mengandung zat berbahaya kita respon, makanya bersama BBPOM kita melakukan sidak ke beberapa pasar. Hasilnya memang sedikit mengejutkan, cendol yang kita temukan di pasar positif mengandung Rodamin.

Makanya saya instruksikan kepada instansi terkait untuk melakukan penyidikan asal dari cendol tersebut,’’ terang Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT kepada Riau Pos Rabu (1/8) di sela sidak beberapa pasar di Pekanbaru.

Dijelaskan Walikota Pekanbaru, inspeksi mendadak (Sidak) dilakukan rombongan ke beberapa pasar. Seperti Pasar Agus Salim, Pasar Sail, Pasar Dupa dan Lotte Mart.

Sidak yang dilakukan memang fokus pada kandungan jajanan Ramadan yang marak ada di seluruh wilayah Pekanbaru. Ketika ditemukan sampel yang mengadung Rodamin, pedagang diminta untuk tidak menjualnya ke konsumen.

Pasalnya, zat tersebut akan membuat kesehatan masyarakat terganggu. Untuk tindakan selanjutnya, akan dilakukan penyidikan dimana produksi awal jajanan tersebut hingga sampai ke pasar.

‘’Pedagang mengaku membelinya ke pasar pusat, saat dicek ke pasar pusat mengatakan dia membeli ke daerah Tampan. Makanya hal ini kita selidiki benar agar tidak ada yang dirugikan nanti. Jika kedapatan akan ditindak dan dibina agar hal ini tidak terjadi lagi,’’ pesan Wali Kota Pekanbaru.

Terkait kondisi tersebut, Firdaus juga berharap masyarakat Pekanbaru yang ingin berbelanja untuk lebih selektif. Trik yang dia berikan adalah melihat kondisi produk yang dijual.

Jika warnanya terlalu cerah dan mencolok sebaiknya tidak dibeli, sementara teksturnya kenyal dan tidak mudah pecah mengandung borak dan jika tidak ditemukan ada binatang seperti lalat artinya produk tersebut berbahaya untuk tubuh.

‘’Modus seperti itu tidak hanya kita dapatkan di pasar tradisional, pasar semi modren sampai modren juga bisa ditemukan makanan berbahaya itu. Yang terpenting semua tetap waspada dan tidak tergoda dengan apapun,’’ imbaunya.(nto)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook