(RIAUPOS.CO) - Banyak Pengangkutan material timbunan menggunakan truk tidak memperhatikan aspek lingkungan. Ceceran tanah juga berhamburan dan memenuhi jalanan aspal, hanya saja tetap tidak diperhatikan. Seperti terjadi di beberapa titik Kecamatan Payung Sekaki di antaranya Jalan Karya Indah, Jalan Fajar dan sejumlah titik lainnya, kemarin.
Tanah yang diangkut tercecer memenuhi jalanan dan tidak dibersihkan. Selain dipenuhi ceceran tanah, hal ini memunculkan banyaknya debu dihirup warga sekitar ketika musim panas. Dalam kasus ini masyarakat selalu menjadi korban.
Camat Payung Sekaki Zarman Candra meminta kepada RT maupun RW mengawasi pengerjaan bangunan baik yang dilakukan oleh pihak Swasta maupun pribadi. Hal ini akan menyebabkan kerusakan lingkungan baik infrustruktur jalan yang mengganggu kenyamanan warga.
“RT maupun RW merupakan ujung tombak pelayanan masyarakat, kami meminta pengawasan dari RT maupun RW untuk mengawasi. Karena efek kerusakan jalan ini nantinya akan dirasakan oleh masyarakat,” ulasnya.
Ia juga meminta pertanggungjawaban dari pihak yang membangun jika kerusakan jalan diakibatkan oleh pembangunan segera diperbaiki.
“Kita juga minta instansi terkait atensinya untuk mengawasi izin pembangungan. Dan fungsi pengawasan sangat diperlukan karena banyak warga yang tidak mengetahui untuk pengawasannya ke mana,”ungkapnya.
Kendati demikian, ia meminta instasi terkait untuk membuat layanan pengaduan agar masyarkat bisa menyampaikan pengaduannya terhadap bangunan yang menyalahi pembangun.(gem)
Laporan Debsy Medya Septiani, Kota