Truk Sabhara Polresta Pekanbaru Juga Dirusak Pedagang Pasar Jongkok

Pekanbaru | Minggu, 02 Juni 2013 - 20:51 WIB

Truk Sabhara Polresta Pekanbaru Juga Dirusak Pedagang Pasar Jongkok
TRUK POLISI DIRUSAK: Truk Sabhara Polresta Pekanbaru ikut dirusak PKL Pasar Jongkok Panam Pekanbaru saat terjadi bentrokan berdarah antara aparat Satpol PP Pekanbaru dengan pedagang, Ahad malam tadi (2/6/2013) pukul 18.45 WIB. Satu petugas Satpol PP terluka akibat tikaman senjata tajam.(foto aznil fajri/riau pos)

Riau Pos Online-Pedagang Pasar Jongkok Panam Pekanbaru tak takut pada polisi. Truk Sabhara Polresta Pekanbaru ikut dirusak pedagang kaki lima (PKL) Pasar Jongkok Panam tersebut Ahad malam tadi (2/6) pukul 18.45 WIB saat terjadi bentrokan antara PKL dengan aparat gabungan. Kaca samping kanan truk itu pecah berkecai.

Dalam pengamatan Riau Pos Online di TKP malam tadi saat terjadi bentrokan, kawasan itu mencekam, masyarakat yang melintas berlarian menyelamatkan diri. Aparat polisi menangkap satu orang yang diduga terlibat, namun salah tangkap. Pria salah tangkap ini dinaikkan ke atas truk Sabhara Polresta Pekanbaru. "Saya tak terlibat, saya salah tangkap," kata pria itu kepada Riau Pos Online.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Emosi PKL memuncak setelah empat malam dilarang berjualan. Alasan PKL melakukan perlawanan karena mereka butuh biaya apalagi anak-anak mau masuk sekolah baru perlu biaya banyak. Ada yang mau masuk SD, masuk SMA, dan kuliah.

"Kami ini bekas pedagang Pasar Cik Puan Sukajadi Pekanbaru Pak wartawan. Di Pasar Cik Puan Sukajadi itu kiosnya sampai sekarang belum juga dibangun Pemko Pekanbaru. Kami tak bisa berjualan di situ. Nah, sekarang diusir pula dari Pasar Jongkok ke lokasi baru yang becek, mana mau kami," kata sorang ibu PKL Pasar Jongkok.

Di lokasi penampungan baru di samping Kantor Harian Pagi Riau Pos Panam itu kata PKL lokasinya tak strategis, becek lagi, dan mahal sewanya. "Daftar pertama saja dikutip Rp150 ribu per pedagang. Kemudian sewa sebulan Rp400 ribu. Di lokasi pasar Jongkok sekarang letaknya strategis. Sambil lewat masyarakat bisa belanja. Kan tak macet lagi sekarang karena parkir mobil dan sepeda motor disusun di dalam Pasar Jongkok," kata pedagang.

Sekarang ini kata PKL mereka tak bisa mencari nafkah. Dulu mendukung Ir Firdaus MT jadi Wali Kota Pekanbaru dengan harapan pedagang bisa dilindungi. Tapi kenyataannya pedagang digusur. "Kami menyesal memilih Firdaus, kami salah pilih. Lebih nyaman dizaman Pak Herman dulu," kata pedagang kesal.(azf)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook