Laporan HENDRAWAN, Kota hendrawan@riaupos.com
Jangan dikira mencari buku lagu daerah di daerahnya sendiri mudah. Bayangkan, untuk mencari buku yang berisi lagu Lancang Kuning saja yang merupakan lagu kebangsaan Riau ini sulit, apalagi mencari buku kumpulan lagu melayu yang ada not musiknya.
Ini sudah pula dicoba oleh Riau Pos dengan mencari beberapa tempat di pusat toko buku yang ada di jantung Kota Pekanbaru, Kamis (1/3) siang.
Cuaca Kota Pekanbaru sekitar pukul 12.20 WIB sangat panas. Petualang mencari buku lagu Melayu ini dimulai dari Jalan KH Ahmad Dahlan yang disebut orang Pekanbaru sebagai simpang pelajar.
Tapi, di kiri-kanan jalan yang terdapat banyak lembaga pendidikan dan perguruan tinggi ini, mulai dari Jalan Tuanku Tambusai hingga Ahmad Yani, seperti tidak ada toko buku sama sekali. Yang ada terlihat, hanyalah merek-merek toko percetakan dan sablon yang memang eye cacthing.
Habis jalan ini, Riau Pos banting stir ke Jalan Melur. Di sepanjang jalan ini juga masih di luar harapan, lalu masuk lagi ke Jalan Rajawali, Sukajadi. Di sini hanya ada satu toko buku terlihat, Toko Buku Sanjaya yang sepertinya baru buka.
‘’Tidak ada bang, hanya ada kumpulan lagu daerah,’’ sebut sales perempuan di toko ini.
Dari sana, sementara hari semakin panas karena sudah hampir masuk pukul 13.00 WIB, Riau Pos langsung to the point seperti yang disarankan beberapa taman sejak pagi, sebelum turun mencari buku yang katanya langka itu.
Masuk Jalan Cempaka, terlihat toko buku Toga Putra, penulis berasumsi pasti tidak ada buku lagu Melayu di sini.
Lalu hampir masuk ke persimpangan Cempaka dan Jalan A Yani dari arah Sukajadi, ada toko buku yang cukup populer, Abdul Sholeh. Namun lagu-lagu di sini hanya hampa yang didapatkan. Seperti disebutkan sang pemilik yang seorang perempuan dan sedang menyusui bayinya, tidak ada buku lagu daerah.
Dari sana penulis mencoba mencari di sekitar Pasar Kodim di sekitaran terminal Senapelan. Di sini ada beberapa toko buku yang bisa dimasuki. Toko Buku Mutiara Ilmu yang sudah cukup lama berada di lokasi ini, Jalan Sultan Alamuddinsyah di belakang Plaza Senapelan, menjadi pilihan utama. Penjualnya, seorang gadis berjilbab hanya menunjukkan buku lagu-lagu wajib saja dan tidak ada buku yang penulis cari.
Bergeser ke toko selanjutnya di Citra Media, barulah ada. Namun itupun bukanlah buku khusus untuk lagu-lagu daerah Riau. Dalam buku itu ada lagu Timang-timang Anakku Sayang, Tudung Periuk, Injit-injit Semut, Dodoi Si Dodoi, Soleram, Lancang Kuning, Dendang Nelayan, Anak Igat, Dundung Serr, Agar Terang Bawa Bersuluh dan yang lainnya. Puaskah dengan hasil ini? Tidak. Masih banyak cacat yang terdapat pada buku dengan judul lagu-lagu untuk Sekolah Dasar dan lanjut Ini.
Yang terparah adalah lirik lagu Lancang Kuning. Pada buku setebal 165 halaman ini, lagu Lancang Kuning di dalamnya sungguh jauh berbeda dengan lagu Lancang Kuning yang dikenal luas. Salah satu lirik lagu Lancang Kuning dalam buku itu adalah Lancang kuning-lancang kuning seludang mayang-seludang mayang, angin turut-angin turut layar mengembang, sembah sujud-sembah sujud duduk bertalut-duduk bertalut.***