KOTA (RIAUPOS.CO) – Kebiasaan merokok menjadi salah satu faktor pentimg yang mempengaruhi kesehatan seseorang bahkan lingkungan. Terutama di dalam keluarga.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Gusti Yanti, rokok memang menjadi salah satu masalah yang saat ini menjadi polemik di kehidupan sebuah keluarga. “Karena setiap tahunnya jumlah perokok terus meningkat, di berbagai kategori, dewasa, wanita, bahkan remaja dan anak anak. Padahal dalam satu batang rokok, terdapat banyak jenis racun, mulai dari ujung yang mau dibakar, hingga ujung yang dihisap. Semua adalah racun,” ucap Yanti saat memberikan materi pada, Rabu (30/8) di Kantor Kecamatan Sukajadi.
Yanti mengatakan, saat ini Kementerian Kesehatan sedang gencar mengumpulkan data base dari setiap provinsi, kota, dan kabupaten dalam rangka menuju keluarga Indonesia sehat. “Untuk Pekanbaru akan dilaksanakan sosialisasi di 12 kecamatan, dengan jumlah 242.545 KK, dan untuk Kecamatan Sukajadi telah menjadi kecamatan ke-7 yang diberikan sosialisasi untuk program Indonesia sehat,”ucapnya.
Yanti juga menambahkan, nantinya setelah sosialisasi ini berlangsung, pihak puskesmas yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan baik di kementrian maupun dari dinas kesehatan Kota Pekanbaru akan turun langsung untuk memeriksa setiap KK yang ada di setiap RT, RW, kelurahan, dan kecamatan masing masing sesuai dengan wilayah kerjanya.
“Dan tentunya yang menjadi harapan kita semua setelah ini terwujud, dapat meningkatkan kualitas hidup pada sebuah keluarga,”ucapnya.
Ia juga mengatakan, dalam sosialisasi selain berhenti merokok, ada 12 indikator yang bisa menghasilkan keluarga yang sehat. Pertama, keluarga harus mengikuti program Keluarga Berencana, kedua Ibu bersalin,bisa dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Seperti puskesmas, rumah bersalin, dan klinik. Namun apabila ada komplikasi diharapkan untuk segera datang ke Rumah Sakit Umum atau Rumah Sakit Khusus.