Kata Romi, jelas kejadian ini mencoreng Pemerintah Kota Pekanbaru, dinasnya maupun para guru-gurunya. Lalu katanya juga si siswa ini sering cabut dan bolos sekolah harus ada penyelidikan untuk pembuktian mengapa dan ada apanya? Pengawasan sekolah juga harus ada. ‘’Pasti ada jalan lain selain mengeluarkan agar anak tetap bisa sekolah,’’ tambahnya.
Berdasarkan cerita dari orangtua siswi SMKN I yang dikeluarkan yaitu Mo siswi kelas X jurusan Administrasi Perkantoran, Susi Susanti, selain anaknya belum membayar uang baju, dan komite, juga disebut-sebut jarang masuk sekolah, karena pengaruh temannya yang suka cabut dan bolos belajar.
“Anak saya tidak bersalah. Dia diancam-ancam oleh bapak temannya dengan lapor polisi takutlah anak saya diintimidasi seperti itu. Kami sudah memohon sampai berlinang air mata agar anak saya tidak dikeluarkan dari sekolah, tapi tak digubris,’’ kata Susi kepada wartawan.
Ditambahkan ayahnya, Sukardi, kalau dipindah dirinya tidak punya uang lagi untuk memindahkan anaknya. Makanya diminta untuk tidak dikeluarkan.‘’Sementara dua bulan lagi siswa akan menghadapi ujian sekolah,” ungkapnya.