PEKANBARU (RIAUPOS.CO) Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus MT akan memberlakukan sanksi tegas kepada siapapun yang melakukan pungutan liar (pungli) terhadap pembayaran retribusi sampah di masyarakat. Karena saat ini, Pemerintah Kota Pekanbaru sudah mengerjasamakan terkait retribusi sampah ini melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).
“Yang berhak melakukan pemungutan retribusi sampah adalah petugas yang telah ditetapkan atau menjadi mitra DLHK, bukan yang lain atau sistem kelompok. Kalau ada yang lain dari itu, maka jelas itu pungli dan akan saya koordinasikan dengan tim saber pungli untuk bisa memprosesnya,” katanya.
Tindakan tegas tersebut diambil Wali Kota, untuk meminimalisir para pengangkut sampah ilegal yang masuk ke daerah-daerah pemukiman dan meminta sejumlah uang kepada masyarakat. Namun setelah sampah tersebut diangkut dari kawasan pemukiman, sampah hanya dibuang di pinggir-pinggir jalan sehingga mengganggu kenyamanan.
“Bahkan ada yang membayar hingga Rp50 ribu saya dengar. Itu tak benar, dan itu adalah oknum. Jadi agar hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi, Pemerintah Kota Pekanbaru akan ambil tindakan tegas dengan melibatkan tim saber pungli,” ujarnya.
Selain persoalan tersebut, wali kota dua periode tersebut juga akan melakukan komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Kampar untuk membicarakan perihal sampah yang ada di perbatasan kota.
Karena di beberapa perbatasan tersebut, saat ini ditemukan tumpukan-tumpukan sampah.
“Kalau untuk sampah di perbatasan tersebut, kemungkinan nanti akan dibuat MoU antara Pemerintah Kota Pekanbaru dengan Pemerintah Kabupaten Kampar. Karena jika berbicara Pekanbaru, pasti daerah sekitar juga akan terlibat,” ujarnya.
Terkait masalah sampah yang masih menjadi pekerjaan rumah di Pekanbaru, Firdaus juga berpesan kepada masyarakat untuk senantiasa dapat menjaga lingkungan. Karena lingkungan adalah bagian dari hidup. Menurutnya, pemerintah yang cerdas bekerja sama dengan masyarakat yang cerdas akan menciptakan lingkungan yang cerdas.“Maka oleh sebab itu, mulai dari diri kita, dan lingkungan yang paling kecil di masyarakat, tentu menjadi fokus utama kita dalam menopang enam pilar untuk mewujudkan Pekanbaru Smart City Madani,” sebutnya.(gem)