Konsentrasi Massa Terpecah saat Malam Pergantian Tahun Masjid dan RTH Jadi Dua Lokasi Pusat Keramaian

Pekanbaru | Rabu, 02 Januari 2019 - 09:25 WIB

Konsentrasi Massa Terpecah saat Malam Pergantian Tahun Masjid dan RTH Jadi Dua Lokasi Pusat Keramaian
ZIKIR DI MASJID: Jamaah ramai mengikuti kegiatan zikir dan muhasabah di Masjid Ar Rahman, Jalan Jenderal Sudirman di malam pergantian tahun, Senin (31/12/2018). Kegiatan ini ditaja Pemerintah Kota Pekanbaru dengan tema Persiapan Diri di akhir Zaman.

PEKANABARU (RIAUPOS.CO) WAKTU sudah menunjukkan pukul 23.30 WIB. Namun jalan-jalan di pusat Kota Pekanbaru masih terlihat lengang. Tidak ada kepadatan arus lalu lintas kendaraan terjadi. Padahal, malam itu adalah tanggal 31 Desember. Malam di mana pada tahun-tahun sebelumnya, banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berkumpul memenuhi pusat kota guna merayakan malam pergantian tahun.

Perayaan malam pergantian tahun di Pekanbaru kali ini memang berbeda. Pasalnya, konsentrasi massa malam itu terpecah. Karena, banyak masjid di Pekanbaru melaksanakan kegiatan muhasabah. Tidak hanya dihadiri masyarakat umum saja, namun jajaran pemerintah juga ikut meramaikan masjid.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Apalagi diperkuat dengan adanya surat instruksi dari Gubernur Riau dan Wali Kota Pekanbaru, yang menyatakan masyarakat dilarang membuat kegiatan yang bersifat hura-hura. Kemudian seluruh pegawai negeri sipil juga harus datang ke masjid, dengan diberlakukan sistem absensi.

Tak ayal, pada malam detik-detik pergantian tahun itu, lantunan ayat-ayat suci Al-Quran dan ceramah agama menggema dari berbagai masjid di Pekanbaru. Kegiatan muhasabah ini juga sebagai bentuk rasa empati karena banyak daerah di Indonesia saat ini tengah ditimpa bencana.

Meskipun sudah ada instruksi tegas dari para kepala daerah, namun di beberapa titik seperti Ruang Terbuka Hijau (RTH) Putri Kaca Mayang yang berada di Jalan Jenderal Sudirman juga terpantau ada aktivitas masyarakat yang merayakan malam tahun baru. Saat detik-detik pergantian tahun, beberapa masyarakat juga ada yang membunyikan kembang api serta terompet. Namun tak semeriah tahun-tahun sebelumnya.

Salah seorang warga saat ditemui disekitar RTH Putri Kaca Mayang, Santi mengatakan, perayaan malam tahun baru pada tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Di mana pada tahun ini tidak terlihat ada antusiasme masyarakat untuk bersama-sama merayakan momen tersebut.

“Perayaan tahun baru kali ini berbeda, biasanya kalau sudah sampai momen detik pergantan tahun, banyak yang main kembang api dan meniup terompet. Kalau sekarang bisa dibilang biasa saja,” katanya.

Santi, menduga kurang semaraknya perayaan malam tahun baru kali ini, karena adanya surat instruksi dari kepala daerah yang juga sudah disebarkan, sehingga pergantian tahun baru hanya dilaksanakan seadanya, tanpa euforia yang berlebihan seperti yang dilaksanakan di tahun- tahun sebelumnya.

“Mungkin karena surat edaran instruksi dari kepala daerah, karena itulah malam ini terkesan seadanya saja. Memang masih lumayan ramai, tapi kembang apinya kurang seru,” ujarnya.

Salah seorang penjual terompet yang menggelar dagangannya di pinggir Jalan Diponegoro, Rita, juga mengaku rugi. Sebab dari 100 terompet yang dia bawa sejak Selasa (31/12) sore, hingga saat momen detik pergantian tahun, hanya beberapa saja yang terjual.

“Rugi jualan tahun ini, hanya beberapa warga saja yang beli, entah karena apa kami pun tak tahu. Biasanya kalau tahun lalu, jelang waktu pergantian tahun semua terompet habis terjual, tapi sekarang tidak,” keluhnya.

Pada momen malam tahun baru, Wali Kota Pekanbaru DR Firdaus MT bersama dengan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengikuti acara muhasabah dan evaluasi diri dalam menghadapi malam pergantian tahun Masehi di Masjid Agung Ar Rahman, Senin (31/12) malam.

Pada acara tersebut, pihak panitia juga mengundang ustaz Masriadi Hasan dan ustaz Ridwan sebagai penceramah. Kemudian juga hadir, Ketua MUI Pekanbaru Ilyas Husti, Ketua Umum FKUB Kota Pekanbaru Ismardi Ilyas serta ratusan masyarakat dan remaja Masjid Agung Ar Rahman Kota Pekanbaru.

Pada kesempatan tersebut, Wako menyampaikan bahwa pada momen malam pergantian tahun ini bisa dimaksimalkan dengan melakukan kegiatan yang positif tanpa melakukan hura-hura.

“Jadikan momen malam pergantian tahun untuk musahabah diri dan kembali ke jalan kebaikan. Jangan rayakan malam pergantian tahun dengan berlebihan,” kata Wako

Selain itu, Wako  juga berharap agar malam pergantian tahun yang dihadiri para PNS dan ratusan masyarakat tersebut, dapat menjadi ajang silaturahmi. Kemudian juga bersama-sama mendoakan para korban bencana tsunami di Selat Sunda.

“Mari kita doakan bersama-sama saudara-saudara kita yang terkena musibah bencana. Semoga dengan kita berdoa bersama, bencana alam yang melanda Indonesia tidak terjadi lagi,” ajaknya.

Secara umum, Wako mengatakan bahwa malam pergantian tahun Masehi kali ini di Pekanbaru, dalam situasi yang sangat tentram dan nyaman. Hampir semua masjid di Pekanbaru, menggelar acara muhasabah dan doa yang ditaja para generasi muda madani.

“Apresiasi saya sampaikan kepada seluruh ulama, aparat keamanan, para tokoh masyarakat dan seluruh remaja masjid di Pekanbaru. Semoga pergantian tahun Masehi ini, juga menjadi momentum bagi kita semua, untuk terus berinovasi dalam kebaikan. Semoga bangsa dan negeri ini selalu terhindar dari bahaya,” katanya.

Pada sela-sela kegiatan, juga dilakukan penggalangan dana untuk umat muslim di Uyghur serta korban tsunami Selat Sunda.

Sepi Pejabat

Di sisi lain, pelaksanaan zikir dan muhasabah yang digelar Pemko Pekanbaru di Masjid Ar Rahman tersebut sepi pejabat. Padahal, untuk meramaikan acara itu sekaligus menguji kepatuhan para pejabatnya, Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menginstruksikan kepada pejabatnya yang masuk ke dalam eselon IV sampai eselon II untuk hadir.

Pemko Pekanbaru bahkan mengeluarkan edaran berupa instruksi agar para pejabat pemko memberikan contoh baik seperti meramaikan masjid dengan kegiatan-kegiatan keagamaan dan evaluasi diri untuk ke depannya lebih baik.

Instruksi wako itu juga diperkuat dengan surat undangan yang langsung ditandatangani oleh Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT.  Dalam catatannya ditegaskan lagi, bahwa pimpinan OPD untuk mengikutsertakan seluruh pegawai ASN dan THL di lingkungan OPD masing-masing. Dan OPD membuat daftar hadir yang dilaporkan kepada wali kota melalui Sekretaris Kota Pekanbaru.

Namun demikian, tingkat kehadiran pejabat dalam kegiatan yang diinstruksikan langsung Wako ini, tampak sepi pejabat. Hanya beberapa pejabat eselon yang patuh dengan perintah itu, selebihnya, meski sudah diberikan absen pun, absen tampak sepi kehadiran pejabat.

“Kami sudah buatkan absen dan sebelumnya juga sudah diinstruksikan kepada seluruh pegawai ASN dan THL untuk hadir, tapi instruksi itu tidak diindahkan,” kata salah seorang pegawai Pemko Pekanbaru yang namanya minta diinisialkan Ir kepada Riau Pos, semalam.

Namun begitu, acara muhasabah yang sepi pejabat pemko itu tampaknya berhasil mendatangkan masyarakat. Banyak di antara mereka adalah anak-anak muda.

Soal sepinya pejabat Pemko yang diundang namun kehadirannya hanya sekian persen ini wali kota tampak santai menjawabnya. Tidak memperlihatkan wajah marah, namun dia menjawab diplomatis. “Oh ya, tapi anak-anak muda ramai datang pada acara ini,” katanya lagi.

Selain Wali Kota pekanbaru Dr H Firdaus ST MT,tampak hadir Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Drs H Mohd Noer MBS SH MSi MH dan para asisten I, II, dan III, serta beberapa pimpinan OPD Pemerintah Kota Pekanbaru  dan forkopimda juga  hadir pada acara zikir dan muhasabah penghujung tahun 2018.***

(Laporan SOLEH SAPUTRA dan AGUSTIAR, Kota)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook