TINDAK KRIMINALITAS DI KOTA PEKANBARU SELAMA 2011

Perampokan dan Pencurian Mendominasi

Pekanbaru | Senin, 02 Januari 2012 - 10:18 WIB

Laporan M Ali Nurman, Kota redaksi@riaupos.com

Beberapa tindak kriminal dengan kerugian skala besar terjadi di Kota Pekanbaru selama 2011.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selain itu, pencurian dengan kekerasan (curas) seperti perampokan dan penjambretan serta pencurian dengan pemberatan (curat) seperti pembobolan rumah dan toko komputer tercatat cukup banyak terjadi.

Tindakan perampokan yang sempat menyita perhatian masyarakat Pekanbaru di antaranya adalah perampokan terhadap Kantor Unit Bank Rakyat Indonesia (BRI) Jalan Darma Bakti No 6, Kelurahan Labuh Baru, Kecamatan Payung Sekaki, Sabtu (24/9) dini hari.

Akibat Perampokan ini, uang sebanyak Rp378 juta dari total Rp408 juta yang berada di dalam brangkas raib dibawa kabur kawanan perampok ini.

Kawanan perampok yang beraksi saat itu juga sempat menyekap, Jimmy, seorang penjaga malam yang berada di sana.

Kejadian mengejutkan juga terjadi saat, Eti (34), warga Jalan Riau Ujung Gang Bakung, Kecamatan Payung Sekaki, menjadi korban perampokan empat pengendara sepeda motor, Jumat (18/11) pagi sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat itu, korban yang baru saja keluar dari gudang miliknya di Jalan Riau Ujung Gang Karya Abadi, Kecamatan Payung Sekaki dengan menggunakan mobil Jazz silver BM 1734 QE, dipepet oleh empat orang pria dengan menggunakan dua sepeda motor.

Salah seorang dari kawanan ini lalu turun dan memukulkan gagang senjata api yang dibawanya ke kaca depan mobil korban.

Saat korban dalam keadaan ketakutan, pelaku lalu mengambil tas hitam milik korban yang berisi uang sekitar Rp165 juta.

Sebelum lari, pelaku sempat menembakkan sejata miliknya ke arah kaca samping mobil korban, beruntung korban selamat dan tidak mengalami luka saat kejadian ini.

Kedua kasus perampokan ini, hingga sekarang masih dalam penanganan Polresta Pekanbaru.

Pihak kepolisian masih berusaha untuk mencari siapa pelaku perampokan pada kedua peristiwa ini.

Selain perampokan, beberapa pembobolan rumah dan toko komputer dalam skala besar juga terjadi di Pekanbaru selama tahun 2011.

Salah satu kelompok pelaku pembobolan toko komputer sempat dibekuk pada akhir Oktober 2011.

RG (24), BA (40), RE (16), dan RO (15), warga Jalan Nelayan, Kecamatan Rumbai Kepada Riau Pos usai ditangkap membeberkan bagaimana cara mereka menjalankan aksinya.

Dalam beraksi, RE menuturkan, tidak ada semacam perencanaan yang dilakukan. ‘’Biasanya diajak saja. Kadang saya juga mengajak,’’ jelas RE.

Apa yang dikatakan RE diiyakan oleh RO. ‘’Waktu di Jalan Riau, saya diajak RE,’’ kata RO sambil menunjuk RE.

Hal senada diungkapkan RG. Untuk aksi yang dilakukan mereka pada sebuah toko di Jalan Riau, awalnya ia diajak oleh RE.

‘’Dia bilang, ikut yuk. Ada toko mau diambil barangnya,’’ jelas RG.

Mendapatkan ajakan RE, RG menyetujui. RE, RG, RO, dan BA bergerak ke toko yang berada di Jalan Riau tersebut.

Dalam beraksi, untuk mengetahui pada toko tersebut ada orangnya atau tidak, cara yang dilakukan mereka sederhana saja. ‘’Saya ketuk-ketuk pintunya, jika tidak ada jawaban, langsung dibongkar,’’ jelas RG menuturkan modus operandi mereka.

Dalam beraksi, mereka biasanya membagi-bagi tugas. Saat beraksi di Jalan Riau, dari keempat orang ini, dua orang berjaga di luar, sementara dua orang lagi masuk ke dalam untuk menyikat barang berharga yang ada di dalam.

‘’Dari Jalan Riau kami dapat 18 laptop. Itu kami bagi lima-lima satu orang,’’ jelas RE.

Keempat orang tersangka ini, tidak hanya beraksi berempat saja, pada beberapa lokasi yang lain, mereka beraksi dengan rekan yang lain pula.

RO mengaku ikut beraksi di tiga tempat, satu di Jalan Riau, satu di Jalan Kulim dan satunya lagi Disney Com di Jalan Tuanku Tambusai.

‘’Biasanya saya bertugas mengawasi di luar dan menjaga sepeda motor,’’ kata RO.

Dari ketiga tempat ini RO memperoleh uang hasil penjualan barang jarahan masing-masing, Rp1,5 juta, Rp2,5 juta dan Rp400 ribu.

’’Setengahnya habis untuk main judi bang. Main QQ,’’ jelas RO.

Lain lagi dengan RG, ia ikut beraksi di dua tempat, yakni di Jalan Riau dan di daerah Panam. Dari kedua tempat ini ia memperoleh uang sebesar Rp5 juta dan Rp550 ribu.

’’Di Jalan Riau kami masuk dengan mencongkel pintu samping ruko pakai obeng. Sedangkan di Panam, saya masuk pakai ember dengan melompati pagar,’’ kata RG.

Diantara keempat tersangka, RE adalah yang paling banyak beraksi. Ia ikut melakukan pembobolan toko yang berada di depan Ramayana Sudirman, Disney Com, Jalan Riau, Jalan Kulim, dan di Panam.

’’Dari toko yang di depan Ramayana dapat Rp4,5 juta, di Disney belum dapat uangnya dari abang, dari Jalan Riau dapat Rp3,5 juta, di Panam Rp550 ribu dan di Jalan Kulim saya dibagi Rp1,2 juta,’’ urai RE.

Dijelaskannya lagi, di toko di Depan Ramayana Sudirman, ia beraksi bersama RM dan DA.’’24 laptop dapat di sini,’’ kata RE.

Sementara di Panam ia beraksi bersama MB dan AR.

’’Tugas saya menjaga sepeda motor dan mengawasi,’’ ujar remaja yang sudah pernah masuk penjara dalam kasus yang sama pada tahun 2009 lalu.

Untuk tersangka BA, tertangkap usai melakukan aksi ini sangat disesali olehnya.’’Anak saya enam orang, saya menyesal,’’ ujarnya tertunduk.

Pria yang sehari-hari bekerja mencari ikan dan menjadi buruh bangunan ini mengaku ia ikut karena diajak RE.

’’Di Disney sama Jalan Riau. Dari Disney saya dapat Rp5 juta, sementara di Jalan Riau saya belum dapat hasilnya. Lima laptop yang saya minta tolong jualkan sama RK abangnya RE dibawa lari oleh RK,’’ jelas residivis kasus narkoba yang baru keluar dari penjara tahun 2010 ini.

Dimata Kriminolog, Syahrul Akmal Latif, kondisi kriminalitas kota Pekanbaru seperti ini diakibatkan oleh banyaknya pendatang yang masuk ke Kota Pekanbaru.

‘’Berdasarkan data yang saya tahu saja ada sekitar 13 ribu pendatang tanpa identitas masuk ke. Pekanbaru,’’ jelasnya pada Riau Pos, Jumat (30/12).

Dikatakannya, hal ini menyebabkan banyaknya kebutuhan pemenuhan untuk hidup yang meningkat. ‘’Jadi pencurian dan perampokan itu hanya reaksi atas kondisi,’’ jelasnya.

Maka dari itu, Syahrul mengatakan, pihak kepolisian harus meninggkatkan lagi kewaspadaan pada tahun selanjutnya.

’’Seperti yang kita tahu, tahun 2012 akan banyak agenda besar seperti PON XVIII. Bayangkan berapa banyak orang yang akan masuk ke Riau. Ini harus jadi perhatian khusus kepolisian untuk lebih waspada,’’ himbaunya.

Sementara itu, dari data resmi Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pekanbaru, dalam penanganan kasus kriminalitas selama 2011 di Kota Pekanbaru, tercatat terjadi 75 kasus pencurian dengan kekerasan (curas) dalam setahun terakhir. Hal ini meningkat dibanding tahun sebelumnya dimana terjadi 68 kasus.

Hal ini disampaikan Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar kepada wartawan dalam ekspose kriminalitas tahun 2011 di Polresta Pekanbaru, Selasa (27/12).

Selain curas, dalam setahun tercatat pula kejadian kriminal berupa, pencurian dengan pemberatan (curat) sebanyak 207 kasus selama 2011, dari sebelumnya 205 kasus selama 2010.

Pencurian kendaraan bermotor (curanmor), 281 kasus dari sebelumnya 303 kasus dan penyalahgunaan narkoba 106 kasus dari sebelumnya 126 kasus.

‘’Dari kasus-kasus tersebut, pengungkapan yang kita lakukan rata-rata 70 persen,’’ ujar Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar yang saat itu didampingi Kabag Ops, Kompol Rommel Hutagaol dan Kasat Reskrim, Kompol Ida Ketut G.

Berdasarkan data kasus pada 2011 itu, diakui Kapolresta memang ada kasus menonjol yang belum terungkap.

‘’Kasus menonjol seperti curas Bank BRI dan kasus pembunuhan Gurning tetap akan kita prioritaskan pengungkapannya pada tahun 2012,’’ kata Kapolresta.

Dilanjutkannya, salah satu yang akan ditingkatkan pihaknya adalah pelaksanaan patroli untuk mencegah potensi timbulnya kejahatan.

‘’Selain itu, potensi masyarakat dalam pengamanan lingkungan juga akan kita tingkatkan. Hal ini sejalan dengan pengamanan menyambut PON XVIII tahun 2012 nanti,’’ ujar Adang.

Dikatakannya, dari keseluruhan kasus yang ditangani pihaknya, dalam satu tahun terakhir terdapat 400 tersangka yang diamankan.

Kepada masyarakat, jika melihat dan menemui terjadi tindak pidana, Kapolresta berharap agar jangan ragu untuk melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian. ‘’Akan kita tindak,’’ tegasnya.

Sementara itu, untuk masalah pemberantasan judi yang ada di Pekanbaru, Kapolresta menjelaskan bahwa penanganan kasusnya sudah seratus persen.

Selain itu juga, dengan dilakukannya penggrebekan terhadap salah satu gelanggang permainan yang diduga menjalankan praktek judi, pihaknya akan terus melakukan pemberantasan.

‘’Saat ini baru satu itu kita peroleh informasi di lapangan. Kita tidak tertutup jika ada tempat lain yang ternyata menyalahi izin yang diberikan. Jika memang kita temukan, akan kita grebek. Kita profesinal saja,’’ tegas Adang.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook