PEKANBARU (RP) - Catatan akhir tahun 2011, angka kecelakaan lalu lintas (Laka Lantas) di Riau masih cukup tinggi dengan jumlah 2.046 kasus.
Dari jumlah itu lebih dari separohnya pengendara sepeda motor. Anak Baru Gede (ABG) mendomisi angka kecelakaan tersebut.
Demikian disampaikan Kasubdit Bin Gakkum Polda Riau, Kompol Ery Apriono kepada wartawan di Mapolda Riau, Sabtu (31/12) malam. Menurut Ery, angka kecelakaan yang terjadi di Riau masih cukup tinggi. Untuk hitungan secara nasional, posisi Riau masuk dalam hitungan 10 besar.
Dari sejumlah kasus Laka lantas, pengendera sepeda motor paling banyak menjadi korban. Sebagian besar dari kasus Laka lantas tersebut, justru didominasi para ABG.
‘’Kasus kecelakaan paling banyak itu pengguna sepeda motor. Dan yang paling banyak menjadi korban kecelakaan itu justru anak-anak antara usia 14 tahun sampai 29 tahun,’’ kata Ery.
Kelompok usia dini itu, kata Ery sebagian besar justru banyak yang belum memenuhi syarat untuk membawa kendaraan. Tanpa disadari banyak orangtua yang tidak mampu melarang anak usia dini untuk membawa kendaraan. Ini salah satu faktor masih tingginya angka kecelakaan di Riau.
‘’Anak usia dini tersebut masih banyak yang belum layak menggunakan motor. Dan mereka sendiri sebagian besar juga tidak mematuhi aturan berlalu lintas,’’ kata Ery.
Dari data yang tercatat, selam tahun 2011, di Riau terjadi 2.046 kasus laka lantas. Dari jumlah itu korban meninggal dunia 789 orang korban meninggal dunia. Dari jumlah laka lantas itu, pengendara motor masih paling banyak yang menjadi korban.
Laka lantas yang terjadi di wilayah Riau, disebabkan beberapa faktor. Di antaranya, akibat infrastruktur seperti kondisi jalan yang rusak. Di samping itu ada faktor kelayakaan kendaraan, serta masih rendahnya kesadaran untuk disiplin berlalu lintas.
‘’Untuk menekan angka kecelakaan pihak kepolisian akan melakukan berbagai program pencegahan, seperti mengadakan edukasi dan kampanye keselamatan serta lebih mengintensifkan upaya penegakan peraturan berlalu lintas. Setiap kecelakaan selalu dimulai dengan adanya pelanggaran. Kami akan berupaya menekan angka pelanggaran itu,’’ ujarnya Ery.(rpg)