PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di sebagian Jalan Seokarno-Hatta padam. Kondisi ini membuat khawatir pesepeda motor pada malam hari. Terutama jalur menuju persimpangan Jalan Kaharuddin Nasution yang banyak rusak dan mengalami penyempitan akibat proyek galian.
Kekhawatiran warga ini setidaknya diwakili oleh M Ikhwan (36). Ia sering pulang di atas pukul 21.00 WIB menuju arah Kubang Raya. Pria yang akrab disapa Iwan ini beberapa bulan terakhir makin merasa waswas.
"Sejak ada penggalian itu, jalan sempit, kemudian sudah banyak lubang. Kalau gelap memang berbahaya, sementara kalau lewat di sana setelah jam 10 malam kan takut orang. Terpaksa laju, itu yang bahaya," kata Iwan, kemarin.
Senada dengan Iwan, seorang mahasiswa bernama Riko Kurniawan (21) juga mengeluhkan hal serupa. Apalagi pada malam hari banyak truk berat dan bus melintas hingga subuh hari. Maka dirinya kini lebih memilih jalan alternatif ketimbang lewat Jalan Seokarno-Hatta.
"Semoga cepat dihidupkan kembali ya lampunya. Kalau jalan rusak udah biasalah ya, tapi kalau lampunya mati gimana awak bisa menghindar dari lubang. Jalan itu (Jalan Soekarno-Hatta, red) kan enak, jalannya lurus aja," ungkapnya.
Pantauan Riau Pos, Selasa (29/11) malam lalu, sejumlah titik PJU Jalan Soekarno-Hatta memang gelap. Mulai dari sebelum SPBU, depan kawasan Sidodadi hingga depan proyek depan pasar induk juga gelap. Lalu mulai setelah kawasan Industri Eco Green, PJU kembali tidak hidup dan jalan menjadi gelap.
Pengakuan beberapa pedagang di sekitar Perumahan Damai Langgeng, PJU di sejumlah titik jalan tersebut memang sedah beberapa lama mati. Namun mereka tidak tahu pasti kapan lampu di sana mati. Mereka yang buka dagangan hingga tengah malam berharap Jalan Soekarno-Hatta kembali terang.(yls)
Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Kota