PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Perusakan dan Pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh 30 anggota Sabhara Polda Riau di kantor Satpol PP kota Pekanbaru, Selasa (1/12/2015) dini hari menyebabkan pos penjagaan rusak parah dan tiga personil Satpol PP kota Pekanbaru mengalami memar, luka senjata tajam bahkan salah satu diantara koma.
Ketiga personil Satpol PP kota Pekanbaru yang mengalami pengeroyokan yakni
Nofriadi Eka Putra mengalami luka lebam serta ada bekas luka dikening dan tangan, seperti bekas sulutan rokok. Yulfendri mengalami luka senjata tajam, dan Nuryahya yang mengalami patah tangan, retak tulang punggung serta lehernya susah bergerak yang saat ini kondisinya koma di Rumah Sakit Awal Bros.
"Saya dan Yulfendri sudah bisa pulang, untuk menjalani perawatan secara di rumah, sementara Nuryahya mengalami koma karena pengeroyokan yang cukup parah akibat diinjak injak serta dipukul pakai tongkat T ," ujar Nofriadi Eka Putra salah satu korban pengeroyokan di Kantor Walikota.
Dikatakan Putra, dirinya sudah melakukan visum di rumah Bhayangkara, serta melaporkan kejadian pengeroyokan itu ke Mapolresta Pekanbaru agar diproses secara hukum yang berlaku.
"Sebanar tadi malam saya sebagai provost berniat untuk melerai mereka namun saya juga dikeroyok oleh anggota Sabhara Polda Riau itu," sampainya
Sebelumnya diberitakan, Kejadian itu bermula ketika ada seorang salah satu adik dari anggota Shabara Polda Riau yang terjaring razia rutin yang dilakukan Satpol PP kota Pekanbaru diseputaran Purna MTQ kota Pekabaru.
Putra, Salah seorang korban pengeroyokan kepada Riupos.comengatakan anggota Sahbara Polda Riau menggunakan motor trail lengkap dengan pakaian seragam dinasnya secara tiba tiba lansung menyerbu dan memukul dirinya dan dua temannya saat berjaga dipos penjagaan.
"Mereka lengkap dengan pakaian dinas, lansung secara tiba tiba tidak pakai tanya lansung melakukan pemukulan terhadap kita yang sedang berjaga pada malam itu," ujarnya, Selasa (1/11/2015)
Pengeroyokan yang dilakukan oleh Sabhara Polda Riau itu dikatakan Putra dipicu kerena ada adik salah satu anggota tertangkap, ketika hendak diproses untuk dibebaskan dia menelpon abangnya.
"Untuk kita bebaskan tentu kita harus meminta ada orang yang menjaminnya untuk dilepaskan, ketika itu abangnya yang anggota Sabhara datang ke kantor Satpol PP kota Pekanbaru, baru datang dia lansung mencak mencak dan ketika kita minta KTPnya dia lansung berkata kotor kepada kita, dan dia menuduh kita telah melakukan pemukulan terhadap adiknya," sampainya.
Lebih lanjut disebutkannya, akibata pengoroyakan itu dirinya mengalami luka lebam serta ada bekas luka dikening dan tangan, seperti bekas sulutan rokok.
"Setelah melakukan pemukulan, rombongan yang menyerang meminta maaf kepada kita, padahal kami bertiga babak belur baru mereka pergi, ini tidak bisa meminta maaf begitu saja, soalnya teman saya satu koma, dan satu lagi kena senjata tajam yang kini di rawat di Rumah Sakit Awal Bros," paparnya
Hasil Pantauan dilapangan, terlihat pos penjagaan kaca dan keramik pos jaga pecah, seperti dihantam benda tumpul, saat ini Tim Inafis Polresta Pekanbaru sudah tiba untuk melakukan identifikasi.
Laporan: Riri R Kurnia
Editor: Yudi Waldi