KOTA (RP) - Sejak Rabu (27/11) lalu kondisi banjir yang menggenangi RW11 Perumahan Witayu, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai telah surut. Namun hingga Sabtu (30/11) siang, belasan keluarga korban banjir masih memilih untuk tinggal di tenda-tenda pengungsian.
Menurut pengakuan salah seorang pengungsi, Rozalina (28) kepada Riau Pos, mereka memilih untuk tidak pindah ke rumah masing-masing karena masih khawatir dengan banjir susulan yang mungkin saja terjadi.
‘’Hujan lebat saat malam hari masih sering terjadi, sehingga kami memilih untuk bertahan di tenda. Karena jika tiba-tiba banjir datang lagi tentu sangat repot untuk kembali mengungsi,’’ tuturnya.
Dari pengamatan Riau Pos, bagian Barat Perumahan Witayu sudah sepenuhnya kering. Bahkan masjid yang berada di tengah-tengah perumahan sudah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan Salat.
Namun di bagian Timur, kondisi jalan lingkungan sebagian besar masih berlumpur. Pekarangan beberapa rumah masih tergenang air sisa banjir.
Kondisi perumahan belum begitu ramai karena beberapa pemilik rumah, baik yang tinggal di tenda pengungsian maupun yang pindah ke rumah kontrakan masih belum kembali ke rumah masing-masing.
Ketua RW11, Mukhyar saat dihubungi Riau Pos menuturkan, pasca terjadinya banjir Nyamuk di perumahan tersebut makin banyak. Hal ini menurutnya karena genangan air yang memungkinkan nyamuk berkembang biak.
‘’Saat ini yang sangat kami butuhkan berupa pengasapan, agar populasi nyamuk tidak semakin berkembang. Sehingga warga bisa terhindar dari kemungkinan terjangkit demam berdarah. Kami sangat berharap pemerintah, misalnya dari dinas kesehatan ataupun lainnya bisa membantu hal ini,’’ ujar Mukhyar.(*4/hpz)