Laporan SYAHRUL MUKHLIS, Pekanbaru syahrul_mukhlis@riaupos.co
Pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di badan Jalan Cut Nyak Dien, Kamis (29/11) malam menggelar acara zikir dan doa bersama di Jalan Cut Nyak Dien.
Mereka berharap pemerintah mau mendengarkan aspirasi pedagang.
Pedagang juga menyebutkan bahwa mereka bersedia ditata oleh Pemko Pekanbaru. Namun mereka minta tetap diizinkan berjualan di Jalan Cut Nyak Dien.
‘’Jangan sampai kami pedagang kaki lima yang mendukung perekonomian kerakyatan ini dibinasakan atau dimatikan secara halus dan pelan-pelan,’’ ujar H Ali Fatmi yang memimpin kegiatan malam itu kepada Riau Pos.
Jika alasannya hanya peraturan daerah, menurut Ali mereka bersedia tertib rapi dan tertata. ‘’Dalam Perda 2002 itu, kami bisa diizinkan (berjualan, red) oleh Wali Kota Pekanbaru karena wali kota bisa memberikan pengecualian,’’ kata Ali.
Ali menerangkan, mereka sudah mencoba pindah ke pasar-pasar yang direkomendasikan Pemko seperti di Pujasera Arifin Achmad, Jalan Pepaya, Pasar Limapuluh, namun tidak ada tempat lagi.
‘’Meskipun ada tempat dan kami sewa lapak, untung untuk sewa lapak saja tidak ada apalagi balik modal. Tidak ada pembeli sehingga kami rugi. Padahal hampir semua pedagang disini menggantungkan hidupnya dengan berjualan disini,’’ kata Ali.
Malam itu, petugas Satpol PP masih menutup akses Jalan Cut Nyak Dien. Langkah ini dilakukan pemerintah agar PKL tidak lagi berjualan di badan jalan selama ini kerap dikeluhkan karena menyebabkan arus lalu-lintas terganggu di malam hari.
Menurut Ali, penutupan jalan seperti sudah direncanakan dengan rapi, padahal sebelumnya sudah ada pertemuan antara pedagang, Satpol PP dan Kepala Dinas Pasar.
‘’Kesepakatannya, tidak ada penggusuran sampai peraturan wali kota terbit. Tapi kenapa begini? Semua akses masyarakat ke pedagang ditutup. Mau diapakan kami ini,’’ kata Ali.
Ditegas Ali, jika sampai Senin mendatang masih ada penutupan jalan, maka mereka akan bertindak. ‘’Kami juga akan bersikap, jika terjadi masalah dengan kami, wali kota harus bertanggungjawab,’’ kata Ali.(yls)