DIPERKOSA TIGA HARI, TA MASIH TRAUMA

‘’Kalau Ingat Itu, Kepala Saya Langsung Pusing’’

Pekanbaru | Sabtu, 01 Desember 2012 - 11:25 WIB

Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru redaksi@riaupos.co

Ta (22), gadis korban pemerkosaan empat pria selama tiga hari bersedia bercerita kepada Riau Pos soal kejadian naas yang menimpa dirinya. Namun di tengah perbincangan, Ta mengaku pusing dan menghentikan sesi wawancara.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kesedihan mendalam langsung mengemuka dari getar suara Ta (22), warga Kecamatan Bukitraya, korban perkosaan dan penyekapan oleh empat pria beberapa waktu lalu, begitu teringat peristiwa tragis yang menimpanya itu. Tak pernah terpikirkan sedikitpun, hal tersebut akan menimpanya.

‘’Perasaan saya antara hidup dan mati saat itu,’’ ujar Ta pada Riau Pos, Jumat (30/11).

Diungkapkannya, trauma hebat dan sakit hati bercampur setiap kali ia mengingat kejadian tersebut. ‘’Kepala saya langsung pusing kalau teringat itu,’’ ucap Ta.

Meski begitu, ia menyempatkan diri bercerita perihal peristiwa Senin (19/11) malam itu. Dikatakannya, ia saat itu baru pulang kerja seperti hari biasanya. Fauzi, teman sepekerjaannya berniat mengantarkan saat itu.

Ta merasa aneh saat Fauzi yang mengantarkan bukannya berbelok ke arah rumah, namun lurus terus ke Jalan Labersa hingga berhenti di sana, Fauzi beralasan saat itu ada permasalahan yang mau dibicarakan, karena Ta sudah beberapa hari tidak menegurnya.

‘’Tiba-tiba datang lima orang. Salah satunya bilang, ‘Ikut ke pos’. Kami dibawa begitu saja,’’ kata Ta sambil mengatakan mereka langsung dibawa pelaku ke arah Pasir Putih.

‘’Pukul 21.00 WIB tiba di sana. Lokasinya tidak jelas, banyak sawit-sawitnya,’’ ungkapnya lagi.

Tanpa bisa melawan, Ta pun ikut saat dibawa pelaku. Fauzi yang mengantarkan Ta turut pula dibawa. Hal yang paling membuat Ta kecewa saat itu adalah, Fauzi yang seharusnya menjaga dirinya, malah tidak berbuat apa-apa.

‘’Fauzi diam saja, melawan tidak, membelapun tidak. Dia yang pertama melakukan. Perasaan saya sedih sekali, tidak menyangka hal itu akan terjadi,’’ tuturnya.

Penuturan Ta sendiri berakhir disini. Ia tiba-tiba merasa pusing mengingat peristiwa tersebut. ‘’Sudah dulu ya mas, saya tak kuat mengingatnya,’’ katanya.

Meski tak lagi mampu menuturkan detail peristiwa naas yang menimpanya, Ta masih menjawab saat ditanya apa hubungannya dengan Fauzi. ‘’Sama Fauzi tidak pacaran,’’ ucapnya.

Dikatakannya lagi, dari lima orang, hanya satu orang yang masih berperikemanusiaan. Orang ini berinisial Ar. Saat Ta terus tersiksa, Ar lah yang memberinya pakaian. Ar pula yang menjaga agar Ta tidak menjadi korban trafficking. ‘’Ar yang membantu. Dia yang menjaga supaya saya jangan dijual,’’ ungkapnya.

Secara keseluruhan, Ta mengaku kondisi fisiknya sudah membaik, hanya saja ia masih sering merasa pusing. ‘’Kepala masih pusing. Masih takut, belum berani keluar sendiri,’’ ujarnya.

Saat ini, Ta hanya bisa berharap seluruh pelaku dapat ditangkap. Agar, apa yang dialaminya tak terjadi pada orang lain.

‘’Saya berharap semua pelaku dapat ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya. Karena apa yang dilakukan mereka betul-betul biadab. Saya tak mau ini terjadi pada orang lain,’’ harap Ta.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook