(RIAUPOS.CO) -- EKONOMI berbasis keumatan menjadi tren perkembangannya di tengah masyarakat, khsusnya umat Islam. Untuk pengembangan ekonimi umat itu, Dinas Koperasi (Diskop) dan UMKM Kota Pekanbaru akan menggencarkan berjalannya Koperasi Syariah di Pekanbaru.
Kegiatan itu sudah dimulai dari masjid paripurna tingkat kota dan kecamatan. Rencananya akan terus dilaksanakan hingga ke tingkat kelurahan.
Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Diskop dan UMKM Kota Pekanbaru Idrus. Ia juga menuturkan, koperasi syariah ini sudah berjalan sejak Maret lalu, bekerja sama dengan pengurus masjid paripurna se-Pekanbaru dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru. “Kita mulai dari masjid paripurna tingkat Kota, kemudiah Kecamatan,” kata Idrus, Rabu (30/10).
Idrus mengatakan, saat ini beberapa program koperasi syariah sudah ada yang berjalan. Seperti pendidikan, kesehatan dan pertokoan.
Selain itu, Idrus mengharapkan koperasi syariah dapat muncul sebanyak mungkin. Saat ini terdapat satu koperasi syariah tingkat kota dan 12 koperasi syariah tingkat kecamatan.
“Kami berharap selajutnya menyusul 83 koperai syariah tingkat kelurahan,” terangnya.
Lebih lanjut, Idrus menjelaskan sistem koperasi syariah ini seperti usaha ritel yang memiliki induk dan banyak cabang di bawahnyanya. Sementara itu, Ia juga berharap setiap kecamatan saling membantu kecamatan lainnya agar koperasi syariah ini bisa terwujud.
“Kalau di kecamatan satu lemah, kecamatan lain saling membantu. Tingkat kelurahan diharapakan nantinya juga bisa saling mensupport,” ujar Idrus.
Koperasi syariah ini berbentuk unit usaha otonom (UUO). Ke depannya, Idrus mengungkapkan telah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru. Di mana Disdik akan dijadikan induk dari UUO, serta sekolah-sekolah sebagai cabangnya. “Nanti kita akan membuat koperasi UUO setiap sekoalh. Kita sudah kordinasi ke disdik,” ucapnya.
Dengan adanya koperasi syariah ini, bukan berarti koperasi konvensional tidak mendapat perhatian. Idrus mengatakan jika pembinaan koperasi syariah juga akan diseimbangkan dengan pembinaan koperasi konvensional.(*2/ksm)
Laporan MUSLIM NURDIN, Pekanbaru