Riau Pos Online-Sejumlah warga Kota Pekanbaru akhir-akhir ini demam menanam pohon pelindung Ketapang (Terminalia catappa) di pekarangan rumahnya atau juga para perencana taman juga mabuk menanam pohon ini di taman-taman kota, median jalan, trotoar, di kantor-kantor dan lain-lain karena pohon ini harga bibitnya murah dan pohonnya rimbun. Namun di balik warga tak sadar pohon Ketapang adalah pohon penghasil sampah terbanyak di antara ribuan jenis pohon di Indonesia dan membuat repot petugas kebersihan kota. Tak hanya petugas kebersihan yang repot, warga juga repot dibuatnya karena banyak memproduksi sampah pada pagi hari dan sore hari. Akibat menyusahkan warga Jalan Serasan dekat Jalan Sumatera Pekanbaru, akhirnya pohon penghasil banyak sampah inipun ditebang dan dibuang.
Menurut Ketua Umum Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia (IALI) Riau Ir Aznil Fajri IALI didampingi Sekretarisnya Hendranata Mardianus ST bahwa pohon Ketapang ini memang tidak layak ditanam di perkotaan, di kantor-kantor, di halaman rumah penduduk karena alasannya banyak menghasilkan sampah. Dalam perencanaan dan perancangan Kota Pekanbaru dan kota-kota lainnya di Riau diupayakan menghindari menanam pohon Ketapang ini. Lebih baik memilih pohon pelindung untuk taman-taman kota dari jenis yang menghasilkan sampah sedikit seperti pohon-pohon berdaun kecil. Contohnya Pohon Asam Jawa (Tamarindus indicus), Flamboyant (Delonix regia), dan untuk ruang terbuka kota yang luas termasuk kawasan Sport Center yang gersang baiknya ditanaman pohon pelindung Trembesi (Samanea saman) yang sifatnya peneduh dan menghasilkan banyak oksigen tapi sedikit menghasilkan sampah.
Dengan demikian petugas kebersihan tak repot menyapu sampahnya. Demikian juga warga tak pusing lagi menyapu sampahnya.(rpg)