TAMPAN (RIAUPOS.CO) - Proyek pelebaran jalan yang sedang dilakukan di Jalan HR Soebrantas ujung, Kecamatan Tampan kerap menimbulkan kondisi jalanan yang berdebu. Pihak kontraktor PT Wahana mengaku melakukan penyiraman di lokasi proyek setiap dua jam sekali. Namun warga sekitar mengatakan hanya melihat tiga kali penyiraman dalam sehari.
Seperti dituturkan Afrizal, pedagang yang berjualan di dekat lokasi proyek. Ia menuturkan bahwa penyiraman jalan yang dilakukan pihak kontraktor tetap saja membuat kondisi jalan yang berdebu.
“Sekitar tiga kalilah dalam sehari ada mobil tangki air yang melakukan penyiraman ini. Tapi cepat sekali keringnya, karena cuaca juga lagi panas jadi cepat kering dan berdebu lagi,” kata Afrizal kepada Riau Pos, Selasa (31/7).
Dikonfirmasi, konsultan PT Wahana, Sahat Pasaribu mengatakan pihaknya telah berupaya mengurangi dampak debu yang ditimbulkan dari proyek. “Sekali dua jam kami melakukan penyiraman, ya tentu untuk menghilangkan debu di jalanan. Penyiraman kami lakukan terus sampai pukul 17.00 WIB,” kata konsultan PT Wahana, Sahat Pasaribu kepada Riau Pos, Selasa (31/7).
Sahat mengatakan, pelebaran jalan sudah dilakukan sejak Mei 2017 lalu dan diperkirakan baru akan selesai pada pertengahan 2019.
“Sekarang lagi panas cuacanya, makanya debunya juga luar biasa. Kalau musim hujan susah juga kami bekerja, karena becek,” sebutnya.
Pantauan Riau Pos, Selasa (31/7) di lokasi, terdapat petunjuk arah jalan alternatif yang diletakkan di sisi pinggir jalan, tepatnya di seberang Klinik Tsabita Jalan HR Soebrantas.(cr9)