PEKANBARU (RP) - Hanya karena tiba pukul 12.02 WIB, Siti Nurjali (43) warga Jalan Kapau Sari Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayanraya, yang telah sepekan mengalami demam tinggi, ditolak oleh Puskesmas Harapan Raya, Kecamatan Bukitraya, Selasa (30/7).
Menurut Sofyan (45), suami Siti yang mengantarnya ke Puskesmas Harapan Raya, kejadian penolakan oleh pihak Puskesmas tersebut bermula saat ia mengantar istrinya yang sedang sakit sepekan terakhir.
‘’Saya mengantar istri saya untuk berobat. Namun setiba di Puskesmas, pegawai Puskesmas menyampaikan, maaf karena sudah tutup,’’ tutur Sopyan menirukan ucapan pegawai Puskesmas.
Padahal menurut Sofyan, saat itu masih pukul 12.02 WIB dan tidak mungkin Puskesmas tutup. ‘’Kemudian mereka asyik bercerita, tanpa memeriksa istri saya walau sebentar,’’ tambah Sopyan.
Kemudian Sopyan dan istrinya yang sedang sakit masih duduk di bangku panjang depan Puskesmas.
‘’Tiba-tiba salah seorang pegawai memasukkan bangku depan kami ke dalam Puskesmas. Kemudian bangku yang kami duduki digoyang-goyang seolah mengusir kami. Kemudian saya bilang, tolong sopan sedikit itu orang sakit masa pakai diusir-usir kayak gini,’’ ujar Sopyan menceritakan kejadian.
Sopyan mengaku sangat kecewa perlakuan pihak Puskesmas Harapan Raya terhadap istrinya yang sedang sakit.
‘’Padahal jelas-jelas di depan pintunya ada tulisan, kami siap malayani anda, tapi nyatanya cuma slogan bohong belaka,’’ keluh Sopyan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Harapan Raya, Kecamatan Bukitraya, Ida mengakui itu kehilapan bawahannya.
‘’Kami mengakui kemarin terjadi insiden seperti itu. Tadi Kadis Kesehatan juga sudah datang kemari, dan kami telah memberikan teguran terhadap pegawai yang bersangkutan,’’ tuturnya didampingi Kepala TU, Ema.(*4)