Laporan Joko Susilo, Pekanbaru jokosusilo@riaupos.co
Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pekanbaru sampai Rabu (31/7), sudah didatangi enam karyawan swasta dari berbagi perusahaan. Para karyawan tersebut mengadu ke posko THR, karena belum kunjung diberikan Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri.
Kepala Disnaker Kota Pekanbaru H Pria Budi mengatakan, pengaduan pegawai tersebut berkaitan dengan THR. Setelah pengaduan itu, tim langsung bertindak sigap dan menindaklanjutinya, sehingga tidak memakan waktu lama.
Satu pegawai dapat diselesaikan setelah didatangi alias diproses Disnaker dan sudah mendapatkan haknya tersebut.
‘’Yang mengadu sampai hari ini ada enam pegawai, satu dari perusahaan hotel sudah dibayarkan THR-nya setelah kita datangi perusahaan itu. Sedangkan empat pegawai lagi baru melapor hari ini, Rabu (31/7) dan langsung ditindaklanjut. Keempat pegawai itu dari satu perusahaan Disnaker Pekanbaru telah dibuka sejak dua pekan sebelum Idul Fitri dan baru resmi ditutup pada H+7 Idul Fitri. ‘’Kita imbau agar melaporkan, jangan ragu dan takut. Kita tetap akan rahasiakan pelapornya,’’ tarang dia.
Instruksi surat edaran THR yang ditandatangai wali kota padahal sudah disebar di bebarap perusahaan. Tetapi disayangkan Pria Budi, masih ada juga perusahaan yang belum membayarkan THR-nya.
Sementara tahun lalu, Disnaker Pekanbaru sendiri menerima pengaduan THR tidak kurang dari 10 pelapor dan dapat diselesaikan tuntas. Kebanyakan kasus pelaporan itu setelah ditindaklanjuti pasti selesai.
‘’Itu karena kadang ada pegawai yang tidak sabar alias perusahaan terlambat memberikan THR-nya,’’ ujar dia.
Siagakan 20 Dokter
Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mulai membuka posko P3K Idul Fitri, Kamis (1/7), (H-7) sampai H+7. Posko Diskes berada di enam titik dengan perlengkapan setiap posko terdapat mobil ambulan, tenaga kesehatan, dokter serta supir.
Kepala Diskes Kota Pekanbaru dr Rini Hermiyati melalui Kepala Seksi (Kasi) Surveland M Napiri mengatakan, pada H-7 Idul Fitri, uji coba posko P3K sudah dilaksanakan.
Segala persiapan dan perlengkapan akan dimuktahirkan pada saat itu dan jika kemungkinan ada yang perlu dilengkapi baik perlengkapan medis, posko serta tenaga medis akan diketahui pada saat itu juga.
‘’Besok sudah mulai ujicobakan poskonya. Ada enam titik yang menjadi tanggungjawab kita. Pasien dienam posko itu rujukannya di RSUD Arifin Achmad,’’ ujar Napiri kepada Riau Pos, Rabu (31/7).
Jadi korban Lakalantas selama mudik dan balik Idul Fitri dapat dirujuk di rumah sakit pemerintah tersebut. Sementara enam posko yang dimaksud Napiri di antaranya, terminal AKAP, Pukesmas Simpangtiga, Simpamg Palas, Kulim (depan Alam Mayang), depan Plaza Sukaramai dan Pelabuhan Sungai Duku.
‘’Posko induk P3K tetap berada di Sekretariat Kantor Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru,’’ terangnya.
Setiap satu posko tersebut dilengkapi dengan satu dokter. Berdasatkan data Diskes Pekanbaru total jumlah dokter yang diturunkan untuk bersiaga di dalam posko tersebut mencapai 20 dokter.
Selain bersiaga di posko Idul Fitri, setiap Puskesmas selama hari raya juga tetap buka khususnya yang Puskesmas rawat inap seperti Puskesmas Simpangtiga dan Puskesmas Sidomulyo rawat inap di Panam.
‘’Di setiap Puskesmas juga bersiaga satu dokter dan beberapa petugas kesehatan. Intinya dari segi medis dan tenaga medis sudah siap bersiaga di masing-masing poskonya tersebut dan itu sudah diketahui setiap Puskesmas yang ada,’’ jelas dia.
Segala persiapan obat ringan dan P3K telah disiagakan untuk pasokan Idul Fitri di posko serta di tersedia di posko induk di Kantor Diskes di Jalan Melur Pekanbaru.
Sementara berdasarkan data Diskes Kota Pekanbaru, korban Lakalantas tahun sebelumnya jumlahnya masih di bawah 50 korban. Itu pun tidak parah dan tidak perlu di rujuk ke rumah sakit umum karena ditangani tim kesehatan. Diskes turun mengimbau bagi pemudik agar selalu waspada dan berhati-hati mengendarai kendaraan.
‘’Kalau mengantuk di jalan sebaiknya istirahat dan jangan dipaksakan, karena sering terjadi Lakalantas karena mengantuk dan tidak fokus alias kecapean,’’ sebutnya.(rnl)