PEKANBARU (RP) - Kendati belum ada perkembangan signifikan pada kesehatan bayi kembar yang masih dirawat di RSUD, namun dokter terus melakukan pemantauan dan pengecekan kondisi bayi secara intensif.
Sejauh ini belum ada pengambilan tindakan terhadap kondisi bayi, hingga terbatas pada pengecekan rutin.
Ketua tim dokter kembar siam RSUD Dr Tubagus Odih SpBA menyebutkan, sungguh perlu kesabaran yang sangat dalam mengawasi keadaan bayi ini.
Apalagi menurut Dr Odih sang pasien bayi kembar mempunyai prognosis kehidupan yang tidak bagus.
‘’Pengalaman saat saya jadi tim kembar siam di Jogja juga begitu, perkembangan perlahan dan mesti sabar, kebetulan pasien yang di Jogja tipe kembar siamnya yang dapat dipisah, kemudian pasien baru dipisah saat usia 9 bulan,’’ lanjut Odih soal pengalamannya.
Pantauan terakhir tim dokter di ruang Perinatologi RSUD Senin (30/7) lalu , kondisi salah satu bayi kembar siam kembali menurun.
Kadar oksigennya hanya antara 84-92 persen, sedangkan bayi yang satunya lagi dalam kondisi bagus direntang 93-99 persen. Kondisi pasien kata dokter, masih tetap tergantung alat bantu nafas C-Pap.
‘’Tiap hari kita masih rutin memeriksa tanda vital yang meliputi kesadaran, kerja jantung, paru-paru, saluran cerna, pemeriksaan kondisi darah. Selain itu juga pemberian cairan dan nutrisi, perawatan fistula serta selaput perut yang tidak sempurna terbentuk,’’ jelas Dr Odih.(h)