PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus berupaya meningkatkan jumlah penerima vaksinasi Covid-19. Khususnya vaksin tahap kedua yang sudah jatuh tempo. Dalam sehari, setidaknya ada 1.345 warga yang divaksin tahap dua melalui bus vaksin keliling milik pemko.
Jumlah ini didapat dari data hari Senin (28/6). Sepuluh bus vaksin keliling disebar di titik lokasi berbeda. Koordinator Bus Vaksinasi Keliling Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru Khairunnas menjelaskan, sebanyak 1.345 warga yang menjalani vaksinasi tahap dua melalui bus vaksin keliling pada Senin (28/6) lalu. Bus disebar di delapan kecamatan. Di antaranya Kecamatan Tenayan Raya, Limapuluh, Tuah Madani, Sukajadi, Rumbai, Sail, Senapelan, dan Payung Sekaki.
Di Kecamatan Rumbai, kata dia, pelayanan vaksinasi tahap dua dipusatkan di halaman Kantor Lurah Palas dan diikuti sebanyak 200 warga.
Kemudian di Kecamatan Sail, pelayanan vaksinasi dipusatkan di halaman Kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah IV di Jalan Cemara dan diikuti sebanyak 146 warga.
Di Kecamatan Senapelan, vaksinasi tahap dua diikuti sebanyak 193 warga pada pelayanan yang dipusatkan di depan Kedai Nasi Kapau Uni Ros, kawasan Pasar Bawah.
Selanjutnya di Kecamatan Payung Sekaki, bus vaksinasi keliling memberikan pelayanan di dua lokasi. Yakni di halaman Kantor Lurah Labuhbaru Timur dan halaman Kantor Lurah Bandar Raya.
"Di Kantor Lurah Labuhbaru Timur tercatat sebanyak 150 warga yang diberi pelayanan suntik vaksin tahap dua. Dan di Kantor Lurah Bandar Raya ada 74 warga," urai Khairunnas.
Di Kecamatan Tenayan Raya, lanjut dia, juga dikerahkan dua bus vaksinasi guna memberikan pelayanan suntik vaksin tahap dua. Tercatat sebanyak 152 warga yang divaksin pada pelayanan yang dipusatkan di halaman kantor kecamatan setempat.
Sementara di Kecamatan Lima Puluh, pelayanan suntik vaksin dipusatkan di halaman SDN 11 Jalan Rokan, Kelurahan Tanjung Rhu dan diikuti 134 warga.
"Untuk di Kecamatan Tuah Madani, pelayanan vaksinasi tahap dua diberikan kepada 185 warga pada pelayanan yang dipusatkan di halaman Riau Pos," katanya.
Kemudian di Kecamatan Sukajadi diikuti 111 warga. Di sini, pelayanan vaksinasi dipusatkan di Posko PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Jalan Bunga Harum, Kelurahan Harjosari.
Pasca-Vaksinasi, Belum Ada Dampak Berlebihan
Dalam pada itu, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mengklaim belum ada warga penerima vaksin yang mengalami dampak berlebihan akibat vaksinasi. Proses penyuntikan vaksin Covid-19 masih berlangsung aman.
Plt Diskes Kota Pekanbaru dr Arnaldo Eka Putra, Rabu (30/6) mengatakan, hingga saat ini warga yang telah menjalani vaksin tidak ada mengalami keluhan yang berlebihan. "Reaksinya masih normal. Ada yang nyeri hingga demam. Tapi yang gejala berlebihan sampai dirawat belum ada," katanya.
Menurut dia, vaksin yang digunakan aman dan telah lulus uji. Sebelum vaksinasi juga dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tenaga kesehatan. Mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti tensi tinggi hingga gula darah bisa mengalami penundaan vaksin.
Vaksin disuntikkan jika kondisi tubuh calon penerima vaksin sehat dan sedang tidak mengalami keluhan penyakit lain. Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah menyatakan vaksin jenis Sinovac ini halal. Kemudian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengizinkan penggunaan emergency vaksin ini.
"Maka sebelum vaksin diperiksa dulu kesehatannya. Ada nakes yang melakukan skrining," jelasnya.
Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sebelumnya telah menyediakan dua rumah sakit rujukan untuk menangani masyarakat penerima vaksin pasca vaksinasi Covid-19.
Rumah sakit ini disiapkan untuk menangani jika terjadi keluhan, dan dampak dari mereka yang telah dilakukan vaksinasi Covid jenis Sinovac.
Dua rumah sakit rujukan ini adalah Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad. "Jika ada reaksi pasca-disuntik yang tak bisa ditangani kita, kita akan rujuk ke dua rumah sakit ini," tutupnya.
Vaksinasi Massal Harus Taat Prokes
Antusias masyarakat terhadap vaksinasi massal yang diberikan pemerintah terbilang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang mengantre di tiap-tiap jadwal bus vaksin keliling tiba.
Kerumunan pun tak terhindarkan. Sering kali masyarakat berdesak-desakan di satu titik, demi menunggu giliran disuntik vaksin Covid-19 tersebut.
Hal ini dinilai baik oleh anggota DPRD Kota Pekanbaru Zulkarnain. Menurut anggota Komisi III itu, kesadaran masyarakat untuk melindungi diri dari Covid-19 berarti cukup tinggi. Namun, di sisi lain, ia juga menyayangkan kerumunan yang terjadi selama vaksinasi berlangsung.
"Ini masalah teknis. Aparatur terkait harusnya lebih jeli dalam mengatur agar protokol kesehatan (prokes) tetap berjalan," ujarnya kepada Riau Pos.
Menurutnya, masalah teknis tersebut harusnya bisa diatasi. Misalnya dengan menyediakan tenda yang luas dan kursi yang diberi jarak.Termasuk menyediakan tempat cuci tangan yang memadai.
"Pasang tenda, beri jarak duduknya. Jangan dempet-dempet. Tahulah mereka itu (aparatur terkait, red). Sementara mereka mengimbai masyarakat pakai masker, jaga jarak dan lainnya. Harusnya aturan itu juga bisa ditaati saat vaksin," tegasnya.
Ia melanjutkan, jika diperlukan, pihak terkait bisa membatalkan pemberian vaksin jika peserta tidak patuh prokes. Misalnya tidak pakai masker.
"Ya bisa saja seperti itu kalau diperlukan. Jadi, aturan itu tetap kita jalankan. Aparatur, disiapkan semua perangkatnya. Agar vaksnisansi ini aman dan lancar," ujarnya menutup pembicaraan. (ayi/ali/azr)