Jembatan Siak III Aman

Pekanbaru | Jumat, 01 Juni 2012 - 08:45 WIB

Jembatan Siak III Aman
Jembatan Siak III yang menjadi jalur utama transportasi warga dari kawasan Rumbai ke pusat Kota Pekanbaru masih memerlukan beberapa perbaikan. Namun demikin, hasil kajian tim Dirjen Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum merekomendasikan jembatan tersebut tetap aman untuk dilalui, Kamis (31/5/2012). (Foto: DEFIZAL/RIAU POS)

Laporan MARRIO KISAZ, Jakarta

Setelah melakukan kajian selama tiga bulan, tim ahli yang dibentuk dari berbagai universitas dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia merekomendasikan Jembatan Siak III aman untuk dilalui.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Penegasan ini disampaikan menjawab kecemasan masyarakat (khususnya Pekanbaru) akan kondisi jembatan yang telah diresmikan dengan nama Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazamsyah tersebut.

Hasil kajian tersebut disampaikan pimpinan pleno dari perwakilan Direktorat Jembatan Kementerian PU, Hery Pasha kepada Riau Pos di Kantor Kementerian PU RI, Kamis (31/5). Hanya saja, menurutnya masih ada beberapa catatan yang harus diperbaiki untuk sarana transportasi tersebut.

‘’Sesuai dengan kesepakatan bersama, tim ahli yang terdiri dari tim teknis dan tim narasumber yang dibentuk merekomendasi Jembatan Siak III aman. Namun ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan untuk menghindari kecemasan masyarakat,’’ tutur Hery.

Saat ditanyakan mengenai perbaikan yang dimaksud, ia mengatakan dari hasil kajian terdapat beberapa hanger yang harus diganti, karena memiliki tegangan yang terlalu tinggi. Hanger yang akan diperbaiki berada pada hanger 1 dan 19.

‘’Setelah dilakukan dengan analisa, memang ada beberapa hanger yang tegangannya besar dengan kisaran 0,66-0,77. Ini menjadi perhatian, karena tegangannya di atas 50 persen. Ini harus diperbaiki sebelum mencapai beban seratus persen,’’ ulas pria yang menilai hasil kesepakatan tim ahli tersebut merupakan garansi untuk masyarakat Riau.

Lebih jauh saat ditanyakan mengenai upaya perbaikan, ia mengatakan perbaikan secara keseluruhan memerlukan waktu tujuh pekan. Sedangkan untuk tahapannya antara lain, memasang calculation dan shop drawing, pengadaan stress bar, instalasi stress bar hingga tes pembebanan.

Turut hadir dalam penyampaian rekomendasi tersebut, Prof Iswandi Imran dari ITB, Prof B Suhendra dari UGM, Dr Ing Josia Rostandi dari UI, Prof Sugeng dari Universitas Islam Riau, Pengamat Konstruksi FX Supartono, Perwakilan Waskita Purma YR, Kepala Dinas PU SF Hariyanto dan beberapa tim ahli lainnya.

Dr Ing Josia I Rastandi menilai hasil pengamatan hanger Jembatan Siak III memang memerlukan waktu yang cukup lama.

‘’Ini dilakukan, karena kita harus tahu dengan pasti kekuatan dari gaya hanger. Kita sudah ukur frekuensi hanger-nya. Hanger yang ada masih aman, namun untuk memaksimalkannya, harus di-adjusment (perbaiki, red),’’ terang Pakar Konstruksi keturunan Tionghoa tersebut.

Hal senada diungkapkan tim narasumber lainnya, Prof Iswandi Imran. Ia mengamati kondisi chamber yang melengkung.

Menurutnya, hal tersebut pada dasarnya hanya kerusakan fisik, tanpa mempengaruhi kemampuan jembatan menampung beban.

Solusinya dilakukan dengan diperbaiki tanpa harus membongkar konstruksi.

Hal senada diungkapkan akademisi Riau, Prof Sugeng Wiyono. Ia mengaku merasa lega dengan hasil dari tim ahli tersebut. Menurutnya, meskipun aman, segala perbaikan untuk jembatan tersebut harus tetap dilakukan.

‘’Saya merasa lega, semua tim menyatukan kesepahaman untuk Jembatan Siak III. Mulai Senin, agendanya sudah untuk perbaikan, karena kami dari Pekanbaru datang dapat mengetahui hasil dari kajian tersebut,’’ tutur Pengurus LPJK Riau itu.

Ia menilai, dengan perbaikan hanger, Jembatan Siak III dapat menampung beban maksimal mencapai 300 ton. ‘’Jika hasil pertama hanya 80 ton, jika sudah diperbaiki, saya kira dapat mencapai 300 ton,’’ tegas Sugeng yang menjadi tim narasumber untuk pengkajian Siak III tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Proyek PT Waskita Purma YR mengaku bertanggung jawab untuk seluruh perbaikan sarana transportasi tersebut. ‘’Ya Waskita sebagai BUMN kita masih bertanggung jawab. Ini tamparan bagi kita untuk lebih baik lagi,’’ ulasnya.

Disinggung mengenai kerusakan yang terjadi, ia menilai hal tersebut dipengaruhi beberapa faktor. ‘’Jadinya penyebabnya bukan hanya masalah teknis, kendati demikian, kita berkomitmen untuk perbaikan,’’ tutur Purma.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau SF Hariyanto menambahkan hasil tersebut merupakan jawaban akan tanda tanya masyarakat tentang Jembatan Siak III. Sehingga masyarakat dapat menggunakan akses transportasi tersebut dengan maksimal.

‘’Jadi masyarakat tidak perlu khawatir lagi. Ini akan kita tindaklanjuti secepatnya,’’ tutur Hariyanto.

Masyarakat Lega

Adanya keputusan soal terjaminnya keamanan konstruksi Jembatan Siak III memberikan rasa lega warga Pekanbaru. Ini berasalan karena selama ini informasi yang berkembang di tengah masyarakat menyebutkan Jembatan Siak III tidak kuat dan aman untuk dilalui kendaraan.

‘’Saya tentu merasa lega dengan adanya hasil studi ini. Kekhawatiran yang selama ini mendera jika melewati jembatan ini menjadi sirna,’’ ungkap Mardiana (29) warga Rumbai kepada Riau Pos.

Hal yang sama juga diungkapkan Purwanto, warga Jalan Pramuka Rumbai ini mengaku senang dan berharap hasil yang direkomendasikan oleh pihak terkait tersebut memang benar adanya. Tanpa ada yang ditutup-tutupi. Sebab ini menyangkut nyawa banyak orang.

‘’Mulai sekarang tentu warga kota sudah tidak perlu was-was dan cemas lagi setiap melintasi Jembatan Siak III ini. Yang terpenting pemerintah harus memberikan pengawasan dan pemeliharaan yang berkala terhadap jembatan ini,’’ harapnya.(ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook