Permintaan Keranjang Parsel Menurun

Pekanbaru | Selasa, 01 Mei 2018 - 15:11 WIB

Permintaan Keranjang Parsel Menurun
BUAT KERANJANG PARSEL: Sanusi (44), pekerja di tempat usaha kerajinan rotan milik Sugianto sedang membuat keranjang parsel, Senin (30/4/2018). Pembuatan keranjang parsel Idul Fitri ini sudah dimulai menjelang Ramadan.

KOTA (RIAUPOS.CO) - Bisnis keranjang parsel di Kota Pekanbaru sedang lesu. Omzet pengrajin keranjang parsel terus menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Seorang pemilik usaha kerajinan rotan, Sugianto menyebutkan, biasanya menjelang Ramadan pemesanan keranjang parsel sudah dilakukan calon pembeli. Ini untuk persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri. Namun untuk tahun ini, pemesanan keranjang parsel belum banyak diterimanya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Sudah jauh banyak berkurang dibanding tahun lalu. Tahun lalu itu bisa sampai 2.000 pesanan keranjang parsel. Kalau sekarang, untuk menyetok 1.500 keranjang saja kami ragu,” ujar Sugianto, Senin (30/4).

Menurut pria yang membuka usaha di Jalan Yos Sudarso, Rumbai itu, peningkatan omset penjualan keranjang parsel biasanya terjadi sebulan sebelum Ramadan tiba. Namun hingga dua pekan menjelang Ramadan 1439 H, permintaan pedagang parsel terhadap keranjang parsel masih belum sesuai target.

“Tahun lalu, kami masukkan barang ke pasar buah. Permintaan mereka sampai 1.000 keranjang. Tapi sekarang hanya 500 saja. Itu pun mereka masih ragu-ragu,” ujarnya.

Tidak hanya ke pedagang buah. Sugianto biasanya menjual keranjang parsel kepada pedagang yang datang dari luar kota maupun kepada masyarakat yang datang ke tokonya dengan harga eceran Rp15 ribu untuk keranjang parsel biasa, Rp20 ribu untuk yang bertingkat dua, dan Rp25 ribu yang bertingkat tiga.

Pengrajin yang sudah membuka usaha kerajinan rotan sejak 1994 ini menuturkan, turunnya omzet penjualan rotan sudah dirasa sejak awal 2018.

“Entah karena keadaan ekonomi masyarakat yang serba susah sekarang, atau bagaimana. Di pasar, di sini, banyak yang pada mengeluh soal ekonominya,” paparnya lagi.

Ia mengaku, dalam sehari tempat usahanya bisa memproduksi 40 buah keranjang parsel yang dikerjakan oleh satu orang pengrajin. Untuk bahan baku pembuatan parsel, Sugianto mengaku tidak ada masalah. “Hanya penjualannya saja yang jauh berkurang. Sekarang yang membuat parselnya hanya satu orang saja. Kalau pesanan meningkat barulah kami tambah orang,” katanya.(cr9)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook