PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) kembali menyelenggarakan Pokja Penyempurnaan Pengaturan Pencak Silat Seni Tingkat Nasional tahun 2020, 31 Januari hingga 2 Februari 2020. Berlokasi di Aryaduta Hotel, Kamis (30/1) malam. Dihadiri oleh Sekjend PB IPSI Erizal Chaniago, Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Masyarakat H Ahmad Syah Harrofie SH, Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Datuk Seri H Al azhar, Sekretaris IPSI Riau Panji Sumirat SE, dan Ketua Panitia Gusrizal SE.
Menurut Sekretaris IPSI Riau Panji Sumirat SE, kegiatan Pokja Penyempurnaan rumusan pencak silat seni ini nantinya akan menjadi acuan dalam tingkat nasional dan tingkat internasional yang juga diikuti oleh 8 orang tim perumus yang telah memiliki SK oleh Ketua Harian IPSI Edhy Prabowo.
"Semoga di Riau terumus buku panduan pencak silat yang dapat menjadi panutan bagi para atlet yang berkecimpung dalam kegiatan ini. Apalagi UNESCO telah menetapkan Pencak Silat Seni sebagai warisan tak benda milik Indonesia dan Riau menjadi sejarah tempat penulisan buku tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Sekjend PB IPSI Erizal Chaniago menjelaskan, pencak merupakan gerak dasar beladiri yang terikat aturan dan digunakan untuk latihan, belajar, dan pertunjukan. Sedangkan silat mengandung artian yaitu gerak bela diri yang sempurna bersumber dari kerohanian yang digunakan untuk keselamatan, bertarung, atau mempertahankan diri.
Riau dipilih karena memiliki berbagai sejarah salah satunya penggunaan bahasa Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa dan itu ada di Bumi Melayu Riau. Selain itu, pencak silat juga memiliki berbagai macam aspek yang terkandung didalamanya seperti, aspek mental spiritual dimana pembelajaran seni beladiri pencak silat selain belajar fisik sebagai kebugaran tubuh dan unsur spiritual merupakan hal yang sangat pokok sebagai hasil keseimbangan dan kesakralan dari nilai pencak silat itu sendiri.
Kemudian terdapat aspek seni budaya dan permainan seni. Di mana pencak silat merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam menggambarkan bentuk seni gerakan pencak silat, dengan musik dan busana tradisional dan dengan meng kolaborasi teknik jurus dan teknik beladiri dangan tujuan memepertahankan diri.
Selanjutnya ada aspek bela diri, di mana pencak silat sendiri merupakan seni tari dengan teknik beladiri dan teknik jurus melumpuhkan gerakan lawan, dalam aspek ini biasanya pesilat akan dituntut untuk mempelajari gerakan jurus silat dan senjata sebagai pembekalan penyempurnaan jurus dan pertahanan dalam bertarung. Jadi pencak silat ini dapat menjadi modal para pemiliknya untuk dapat membela dirinya sendiri maupun orang-orang yang ada di sekitarnya.
Lalu ada aspek olahraga dimana salah satu aspek terpenting dari aspek olahraga dalam pencak silat iyalah sebagai ajang prestasi salah satunya melalui sebuah turnamen dan kompetisi meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
"Kami berharap dinas terkait dapat membantu dan menjadikan Pencak Silat Seni sebagian bagian dari budaya sehingga pencak silat dapat lebih dikenal bukan hanya di dunia internasional namun juga nasional sehingga kaum muda dapat meneruskan perjuangan para pendahulunya untuk melesatarikan pencak silat seni ini," harapnya.
Asisten I Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Masyarakat H Ahmad Syah Harrofie, SH mengatakan, Pemerintah Provinsi Riau sangat senang dan mendukung segala kegiatan yang dibuat oleh pencak silat seni. Apalagi, Provinsi Riau ditunjuk sebagai tuan rumah bagi penyempurnaan perumusan aturan pencak silat seni sebagai acuan nasional dan juga internasional oleh PB IPSI.
"Kami berharap melalui Pokja Penyempurnaan pengaturan pencak silat seni ini dapat merumuskan poin-poin penting agar dapat terus meningkatkan prestasi-prestasi atlet pencak silat yang telah mengharumkan nama baik Indonesia di kancah internasional," tuturnya.(ayi/c)