6 Kecamatan di Pekanbaru Akan Dimekarkan

Pekanbaru | Sabtu, 01 Februari 2014 - 10:21 WIB

6 Kecamatan di Pekanbaru Akan Dimekarkan

Laporan Adrian Eko, Pekanbaru adrian_eko@riaupos.co

Pemerintah Kota Pekanbaru (Pemko) Pekanbaru berencana memekarkan wilayah di enam kecamatan. Yaitu Kecamatan Tampan, Payung Sekaki, Bukitraya, Tenayanraya, Rumbai dan Rumbai Pesisir.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebelumnya, di masa kepimpinan mantan Wali Kota Herman Abdullah, Pemko berusaha memekarkan Kecamatan Tampan menjadi dua yaitu Kecamatan Tampan dan Tuah Karya, tapi gagal.

Namun demikian, Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT tetap bertekad memekarkan kecamatan. Tak hanya Tampan, tapi juga lima kecamatan lainnya dari 12 kecamatan yang sudah ada.

‘’Jumlah penduduk kita saat ini sudah tidak seimbang dengan wilayah. Banyak camat yang harus mengayomi ratusan ribu penduduk dengan wilayah yang cukup besar. Karena tahun lalu kita belum bisa dimekarkan, tahun ini kita upayakan langsung enam kecamatan,’’ ujar Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT didampingi Kabag Administrasi Pemerintahan Adi Suaska kepada Riau Pos, Jumat (31/1).

Ia menyebutkan, tercatat hanya dalam dua tahun, jumlah penduduk Pekanbaru sudah mencapai 1,2 juta orang pada malam hari. Jumlah penduduk terpadat terfokus di Kecamatan Tampan dan Rumbai.

Melihat kondisi ini lah, Pemko Pekanbaru berupaya untuk melakukan pemekaran wilayah.

Saat ini, sebut Wako, sudah dilakukan pengkajian untuk melakukan pemekaran. Dimulai dengan melakukan pemekaran atas rukun warga (RW) dan dilanjutkan ke kelurahan.

‘’Jika semuanya sudah terbentuk, baru ada upaya pemekaran Kecamatan,’’ katanya.

Sebagai ilustrasi bagaimana pentingnya pemekaran ini, Wako menjelaskan jika penduduk Tampan saat ini sudah berjumlah 200 ribu jiwa.

Jumlah tersebut setara dengan tiga kota yang ada di Sumatera Barat. Yaitu Kota Payakumbuh, Kota Bukittinggi dan Kota Padangpanjang yang rata-rata jumlah penduduknya hanya 45 ribuan saja.

Dengan melihat kondisi ini, sangat sulit satu kecamatan dapat memberikan pelayanan yang maksimal untuk jumlah sebanyak itu.

‘’Kita paham pelayanan publik kita di daerah padat itu lambat. Bayangkan saja, satu orang harus melayani berapa puluh jiwa dalam satu hari. Setelah ini selesai, kita berharap ada perbaikan pelayanan yang maksimal untuk masyarakat,’’ terangnya.(eko)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook