JALAN-JALAN DI PEKANBARU BERUBAH JADI ‘SIRKUIT’

413 Pelanggaran, 205 di Jalan Cuk Nyak Dien

Pekanbaru | Rabu, 01 Februari 2012 - 09:05 WIB

Laporan M ALI NURMAN. Pekanbaru redaksi@riaupos.com

Kondisi jalan Kota Pekanbaru mendadak seakan berubah menjadi sirkuit arena balap jika malam minggu menjelang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Beberapa ruas jalan yang berada di tengah kota akan riuh dengan hingar-bingar suara knalpot pembalap liar yang memekakkan telinga saat waktu menyentuh tengah malam.

Inilah salah satu fenomena yang belakangan kembali marak, balap liar. Berdasarkan pantauan Riau Pos di lapangan, ruas-ruas jalan yang sering menjadi arena kebut-kebutan ini adalah ruas Jalan Sudirman setelah Purna MTQ menuju arah Bandara SSQ II, Jalan Diponegoro, dan Jalan Cut Nyak Dien.

Dalam aksi kebut-kebutannya, pembalap liar ini tak pernah memperhatikan keselamatan di jalan raya. Jangankan keselamatan orang lain, keselamatan diri mereka sendiripun tak dihiraukan. Dalam membalap, tanpa mengenakan helm, mereka saling pacu.

Hal ini ditambah lagi dengan kondisi kendaraan mereka yang tidak standar. Knalpot diganti dengan knalpot racing, bahkan lampu sepeda motorpun kadang ada yang tak hidup.

Warga sekitar lokasi jalan yang digunakan sebagai arena balap liar ini, sudah sejak lama merasa terganggu. Edi Putra (31), salah seorang warga Jalan Utama, Simpang Tiga mengatakan, ia pernah hampir ditabrak saat melintas di Jalan Sudirman pada malam Minggu sepekan yang lalu.’’Bahaya sekali. Saat kita mau lewat, mereka ugal-ugalan,’’ ujarnya.

Balap liar sebenarnya bukanlah barang baru lagi. Beberapa waktu ke belakang, sempat hanya berpusat di terminal AKAP Pekanbaru.

Hal ini sedikit melegakan karena jalan-jalan di tengah kota menjadi relatif aman dari aksi ugal-ugalan para pelaku balap liar. Namun seiring waktu berjalan, tren ini kembali berubah. Mereka kembali melakukan aksinya di ruas-ruas jalan di tengah kota hingga membahayakan pengguna jalan lainnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Satlantas Polresta Pekanbaru, selama tahun 2011 saja terjadi 413 pelanggaran selama penertiban balap liar dilakukan. Dengan perincian, 115 pelanggaran terjadi di Jalan Diponegoro, 205 pelanggaran terjadi di Jalan Cut Nyak Dien dan 93 pelanggaran di Jalan Sisingamangaraja.

Sementara untuk bulan Januari 2012 ini, terdata 47 pelanggaran dengan pembagian, 18 pelanggaran terjadi di Jalan Diponegoro, 16 di Jalan Cut Nyak Dien, serta 13 di Jalan Sisingamangaraja.

Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, Kompol Fadly Muzir saat dimintai tanggapannya melalui Wakasat AKP Oki Bagus S membenarkan memang belakangan ini balap liar kembali marak di Pekanbaru.

‘’Sempat kita geser ke arah terminal, namun mereka kembali lagi. Karena mungkin mereka menganggap lebih ada tantangan kebut-kebutan di tengah kota,’’ ujar AKP Oki.

Ia menjelaskan, dari hasil penindakan yang dilakukan pihaknya, rata-rata para pelaku balap liar ini kebanyakan adalah bukan orang Pekanbaru.

‘’Malah ada yang kita tangkap kemarin mengaku pekerjaannya tukang pecel lele. Dia bilang dipaksa oleh teman-temannya untuk ikut balap. Kalau tidak mau, dia akan dihajar oleh teman-teman satu genknya itu,’’ lanjut Wakasat Lantas.

Hal ini memunculkan indikasi bahwa balap liar itu terkordinir dan dilakukan oleh genk-genk sepeda motor dengan tujuan untuk mencari uang melalui taruhan saat balap. ‘’Indikasi itu memang kita temukan,’’ kata AKP Oki.

Sementara itu, saat ditanyakan apakah pihaknya tidak bisa menempatkan personil untuk siaga di tempat-tempat yang diduga sebagai lokasi berlangsungnya balap liar, Oki menjawab bahwa hal tersebut sudah dilakukan, namun berjalan kurang efektif.

‘’Sudah pernah. Malahan polisi yang berjaga diolok-olok dan dimaki oleh mereka. Mereka memancing-mancing agar dikejar,’’ terangnya.

Berkaca dari kondisi itu, saat ini diungkapkan Oki, polisi melakukan penertiban melalui sistem patroli.

‘’Kita keliling, lalu menempatkan petugas dengan berpakaian biasa untuk masuk. Setelah jelas para pelaku yang ngebut, kita tangkap mereka. Jadi tidak pakai sistem kejar-kejaran lagi,’’ tukasnya.

Ke depan, guna memberikan efek jera pada pelaku balap liar, Sat Lantas Polresta Pekanbaru merancang kerja sama dengan Brimob dan SPN Polda Riau untuk menerapkan hukuman pembinaan pada pelaku balap liar yang tertangkap.

‘’Kordinasi sedang dilakukan. Kita akan terapkan hukuman pembinaan seperti push up dan sit up,” katanya.(ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook