Yanti, warga sekitar mengatakan, tak hanya Jalan Dharma Bakti yang terendam. Beberapa ruas jalan alternatif di dekat jalan besar itu juga ikut terendam.
‘‘Tadi coba lewat jalan alternatif, eh ternyata pada digenangi air cukup dalam juga semua. Saya nggak berani lewat Jalan Dharma Bakti karena selain terendam, juga banyak lubang di sana. Bahaya. Biar lah lewat jalan yang tergenang tapi tidak berlubang,’’ kata pengendara sepeda motor itu.
Selain itu, wilayah sekitar Jalan Punai, Kecamatan Sukajadi juga digenangi air. Darusman (45), warga sekitar mengaku rumahnya kembali menjadi korban banjir pasca hujan deras Ahad (29/7) dini hari.
“Daerah kami ini (Jalan Punai, red) seperti sudah menjadi langganan banjir. Kami tidak menyalahkan pemerintah, tapi harusnya pemerintah punya strategi untuk penanganan bagaimana banjir di wilayah kami bisa teratasi,” kata Darus kepada wartawan.
Disebutkannya, warga Jalan Punai ini pernah mengajukan untuk pembuatan box culvert, namun sampai kini belum juga terealisasi. Menurutnya, jalan Punai seperti menjadi penampung air, karena kondisi tanahnya paling rendah dari wilayah sekitarnya. Sehingga ketika hujan deras, dipastikan jalan di lingkungan tergenang air sampai lutut dewasa.
“Sampai masuk ke dalam rumah airnya, dan kami harus siaga ketika hujan deras turun itu,” paparnya.
Tidak hanya di jalan Punai, ternyata hampir di seluruh wilayah Kota Pekanbaru pun mengalami nasib serupa, hingga ahad siang, air masih mengenai di sejumlah titik. Dan tidak sedikit juga sejumlah warga terpaksa menguras air dari dalam rumahnya karena dimasuki air yang terhambat parit penuh.
Seperti di Jalan Harapan Rumbai, di kawasan Kampung Dalam Senapelan, hingga Masjid Al Mujahirin Jalan Keli, depan Pasar Rumbai Pesisir, air masuk masjid.(cr9/gus/yls)