PIALA AFF 2021

STY Aman, Pelatih Singapura Mundur, yang Lain Dievaluasi

Olahraga | Jumat, 31 Desember 2021 - 01:03 WIB

STY Aman, Pelatih Singapura Mundur, yang Lain Dievaluasi
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae Yong, posisinya aman. (TWITTER PSSI)

SINGAPURA (RIAUPOS.CO) - Masa depan Shin Tae Yong (STY) sebagai pelatih Timnas Indonesia dipastikan aman meski pada leg pertama final Piala AFF 2020 dibantai Thailand. Tim asuhannya kalah 0-4 di National Stadium, Singapura, Rabu (29/12/2021).

Nasib Shin Tae Yong jauh lebih baik daripada masa depan beberapa pelatih lainnya di Piala AFF 2020. Kontraknya sudah dijamin aman oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, apa pun hasilnya di turnamen sepakbola paling bergengsi Asia Tenggara itu.


Sementara pelatih lain ada beberapa yang sudah memutuskan mundur, atau sedang terancam didepak. Keputusan hengkang diambil karena merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi.

Sedangkan pelatih yang terancam dipecat, bisa jadi statusnya sedang dievaluasi. Maka dari itu, sewaktu-waktu jabatannya bisa hilang.

Lantas, siapa saja pelatih yang terbuang dan terancam dipecat usai gagal memberikan prestasi untuk timnas yang dinakhodainya di Piala AFF 2020?

Dasi timnas Singapura di laporkan, Federasi Sepakbola Singapura (FAS) pada 28 Desember 2021 mengumumkan pengunduran diri Tatsuma Yoshida sebagai pelatih kepala. Rilis ini terbilang mengejutkan karena sebelumnya tidak ada tanda-tanda arsitek asal Jepang itu akan mundur.

Singapura memang gagal lolos ke final Piala AFF 2020 setelah disingkirkan Indonesia pada babak semifinal. Namun, permainan mereka tidak jelek, bahkan skuad Garuda dibuat kerepotan.

Yoshida mengatakan, keputusannya mundur karena alasan keluarga. Pelatih berusia 47 tahun ini merasa kesulitan untuk melakukan perjalanan di tengah pandemi Covid-19.

"Ini bukan keputusan yang mudah bagi saya untuk sampai pada keputusan ini. Dan sebagian dari diri saya berharap saya tidak harus melakukannya sama sekali. Dua tahun terakhir tidak mudah bagi saya dan keluarga saya mengingat pembatasan perjalanan yang diberlakukan sebagai akibat dari pandemi corona," ujar Yoshida, di laman resmi FAS.

Sementara itu, pelatih  Malaysia, Tan Cheng Hoe, sepertinya sedang dievaluasi. Penyebabnya karena skuad Harimau Malaya tidak mampu melewati babak penyisihan Grup B. Mereka kalah bersaing dengan Indonesia dan Vietnam.

Kegagalan ini membuat prestasi Malaysia menjadi stagnan. Apalagi sebelumnya, mereka tidak mampu lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.

Ke depan, Malaysia akan bermain di kualifikasi putaran ketiga Piala AFC 2023. Mungkin ini saatnya Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) mencari pelatih baru demi menyegarkan tim agar punya peluang lebih besar di ajang itu.

Di tubuh Vietnam, Piala AFF 2020 awalnya diharapkan menjadi pelipur lara  yang hancur lebur di kualifikasi putaran ketiga Piala Dunia 2022 Zona Asia. Namun kenyataannya, mereka terhenti di babak semifinal setelah disingkirkan Thailand.

Posisi Pak Hang-seo yang dalam dua tahun terakhir mampu menaikkan performa Vietnam, bisa-bisa terancam pemecatan. Meski sebelumnya mampu mengantarkan Vietnam U-23 menjadi runner-up Piala AFC U-23 2018, mendapatkan medali emas SEA Games 2019, dan lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2022.

Federasi Sepakbola Vietnam (VFF) bila dalam evaluasi penampilan di Piala AFF 2020 memandang perlu penyegaran timnas, maka pilihannya adalah mengganti Park Hang-seo. Meski ada peluang besar pelatih asal Korea Selatan itu tetap dipertahankan.

Sumber: AFF/ESPN/News/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook