JAKARTA (RP) - Pelaksanaan program jangka panjang Timnas U-19 dipastikan bakal menelan biaya besar.
Tim yang ditarget lolos ke Piala Dunia U-20 New Zealand itu diperkirakan bakal mengeluarkan anggaran mencapai Rp30 miliar sampai mengikuti putaran final Piala AFC U-19.
Sekjen PSSI Joko Driyono menjelaskan bahwa biaya yang dibutuhkan oleh skuad Garuda Jaya, julukan Timnas U-19 berada di kisaran angka Rp20-30 miliar.
Itu diperlukan karena banyaknya uji coba baik dalam dan luar negeri yang akan dilakukan Evan Dimas dkk.
“Rencananya ada 20-30 uji coba sampai ke Piala Asia nanti karena itu biaya Pelatnas mencapai Rp20 hingga Rp 30 miliar,” katanya di kantor PSSI, Rabu (30/10).
Dana yang dikeluarkan untuk persiapan tim polesan Indra Sjafrie itu memang cukup besar jika dibandingkan anggaran Badan Tim Nasional (BTN) pada 2013.
Perbandingannya, sampai akhir 2013, BTN diperkirakan mengeluarkan dana Rp25 miliar untuk semua Timnas, mulai U-14 sampai Timnas senior.
Itupun masih dibagi antara timnas kelompok umur, U-23 ke SEA Games dan Timnas senior. Dimana, anggaran Timnas kelompok umur mulai dari U-14 sampai U-19 hanya Rp10 miliar.
Target tinggi dan banyaknya agenda uji coba dari Indra lah yang membuat BTN harus lebih siap lagi dalam pendanaan.
Di sisi lain, lokasi pemusatan latihan Timnas yang sebelumnya direncanakan di Jogjakarta akhirnya berubah. Indra memilih Kota Batu, sebagai lokasi TC timnya yang akan dimulai pada 9 November mendatang.
Pilihan itu disampaikan langsung oleh Indra kepada Badan Tim Nasional
Dalam pertemuan dengan BTN, Indra membagi tiga tahap pemusatan latihan menjadi fase umum , spesifik dan pra-kompetisi. Nah, untuk fase umum inilah, Indra memilih lokasi Batu.
“Untuk fase spesifik kami memilih di UNJ, Jogjakarta. Pra-kompeisi homebase tetap di Jogjakarta tapi akan bergerak, baik di dalam negeri maupun luar negeri dalam rangkaian uji coba dan turnamen,” ujar pelatih asal Sumbar tersebut.
Mengenai teknis uji coba, dia menyerahkan sepenuhnya kepada BTN sebab dia telah menyerahkan wewenang untuk implementasinya ke BTN. Sebagai pelatih dia tidak akan berhubungan dengan para pihak yang akan terlibat dalam uji coba-uji coba tim.
Pasalnya, dia hanya memberi syarat dan kualifikasi ke BTN. Selanjutnya BTN yang menjalankan sehingga pertandingan uji coba itu terlaksana.(aam/das)